Garut News ( Rabu, 24/09 – 2014 ).

Kepala Dinas “Sumber Daya Air dan Pertambangan” (SDAP) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Uu Saepudin menyatakan terpaksa membangun benteng atawa Tembok “Berlin”.
Dibangun bukan semata-mata guna mengamankan “Aset Milik Negara” (AMN), berupa tanah beserta seluruh bangunan fisik di lingkungan institusinya.

Melainkan juga sebagai upaya bisa terpeliharanya moralitas masyarakat, khususnya para kaula muda, ungkap Saepudin ketika didesak pertanyaan Garut News di ruang kerjanya, belum lama ini.
Masih menurut Uu, jangankan pada malam hari, sore hari pun meski masih terdapat pegawai di dalam ruangan yang bekerja lembur.

Tetapi seputar halaman komplek perkantoran tersebut, kerap didatangi oknum kaula muda berpasang-pasangan, atawa berlainan jenis, katanya.
Mereka, semakin terdapat kecenderungan tak tahu malu atawa sungkan lagi, sepertinya yang penting komplek perkantoran sepi atawa melewati pukul 16.00, langsung dijadikan arena pacaran, bahkan terindikasi menjadi lokasi perbuatan “mesum”, ungkap Uu Saepudin pula.
“Bahkan kerap pula memergoki yang berpasangan terindikasi kuat hendak berbuat mesum, ketika saya ke kantor malam hari lantaran terdapat keperluan mendadak,” tandas Saepudin.

Sehingga jika tak dibangun benteng sepanjang lingkungan aset milik Dinas SDAP, berarti terdapat unsur “pembiaran”, katanya.
Komplek perkantoran Dinas SDAP, satu komplek dengan perkantoran Distarkim, serta Dinas Bina Marga, berlokasi pada lintasan Jalan Raya Samarang, yang memang sejak sore hingga malam kondisinya sunyi-sepi.
Sehingga kini, Komplek Perkantoran Dinas SDAP, Menjadi Terisolir dari Distarkim dan Dinas Bina Marga.
Lantaran, mungkin Dinas SDAP “membentengi diri”.
*******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.