Garut News ( Selasa, 06/01 – 2015 ).

Dinas Bina Marga Kabupaten Garut pada 2015 ini, antara lain memprioritaskan rehabilitasi sarana lintasan ruas badan jalan.
Di antaranya guna menunjang mobilitas transfortasi pemasaran produk pertanian pangan masyarakat, sekaligus menunjang peningkatan perkembangan perekonomian daerah.
Kepala Dinas Bina Marga kabupaten setempat, Ir H. Eded Komara Nugraha, M.Si katakan, dari pagu anggaran APBD 2015 sekitar Rp221 miliar, terdapat sedikitnya Rp170 miliar di antaranya diperuntukan bagi pemenuhan pembiayaan kegiatan konstruksi.
Kepada Garut News di ruang kerjanya, Selasa (06/01-2015), juga mengemukakan terdapat sekurangnya lima prioritas kegiatan rehabilitasi tersebut.
Terdiri rehabilitasi Jalan Pamegatan – Singajaya sepanjang sekitar 26 km berkonstruksi hotmix, dan beton.

Disusul rehabilitasi Jalan Bungbulang – Cijayana – Cisarua sekitar 25 km berkonstruksi pula hotmix serta beton. Kemudian Sukamerang – Cibatu sepanjang enam kilometer berkontruksi hotmix.
Selain itu, rehabilitasi berkonstruksi hormix pada lintasan ruas badan jalan di wilayah perkotaan sejauh 10 kilometer.
Serta rehabilitasi Jalan Talegong – Selaawi sepanjang 14 km berkonstruksi hotmix dan beton, konstruksi beton penerapannya pada lintasan jalan mendaki berkemiringan di atas 30 derajat, disusul konstruksi hotmix berketebalan empat cm, katanya.
Pagu anggaran sekitar Rp221 miliar ini, termasuk bersumber “Dana Alokasi Khusus” (DAK) bernilai Rp7 miliar.
Sedangkan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan selama 2015 berlangsung sepanjang sekitar 300 km, dengan alokasi anggarannya Rp7 miliar, tersebar pada sembilan wilayah UPTD Dinas Bina Marga.
Termasuk dialokasikan pula dana Rp37 miliar diperuntukan memenuhi kebutuhan pembebasan tanah, bagi pembangunan lintasan ruas badan jalan baru, serta pembelian alat berat sekitar Rp6,2 miliar.
Memenuhi kondisi jalan dan drainase yang ideal diharapkan pula segera mendapat penambahan pendanaannya bersumber bantuan provinsi atawa Banprov, imbuh Eded Komara Nugraha.
Lantaran dipenuhinya pagu anggaran Rp221 miliar tersebut, dari semula yang diusulkan bernilai Rp36o miliar.
Dikemukakan pula setiap seluruh pengerjaan konstruksi selama tahun anggaran 2014, hingga rentang waktu selama enam bulan masih terdapat kontraktor melakukan pemeliharaannya.
Sehingga jika terdapat lokasi pembangunan konstruksi dinilai kurang baik, masih bisa dilakukan upaya perbaikannya, demikian ungkap Eded Komara Nugraha, antara lain menambahkan.
**********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.