Esay/ Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 05/05 – 2016 ).
Meski potensi areal persawahan di Garut, Jawa Barat, semakin menyempit.
Termasuk pada areal persawahan beririgasi teknis, juga kini kian banyak beralih fungsi.
Tetapi kalangan petani termasuk buruh taninya.
Ternyata masih memiliki semangat atawa motivasi menggarap areal pertanian pangan tersebut.
Mereka selama ini pun, masih banhyak menggantungkan pemenuhan kebutuhan sosial ekonominya dari sektor pertanin itu.
Di antaranya dengan harapan bisa dipanen menjelang Lebaran Idul Fitri 1437 H (2016 ini).
Mereka sejak sepekan terakhir mulai menanami bibit padi, dengan harapan pula saat dipanen produktivitas “gabah kering giling” (GKG) nya bisa meningkat harga jualnya.
Sehingga selain bisa menutupi biaya produksi termasuk upah kerja, juga dapat meraih keuntungan yang memadai.
Kendati selama ini, nilai jual produk para petani ini. Umumnya lebih banyak ditentukan kalangan pedagang pengumpul.
Maupun tengkulak.
Apalagi jika sebelumnya seluruh pemenuhan biaya produksi termasuk upah kerja dan kebutuhan pokok petani, dipenuhi kalangan tengkulak atawa bandar maupun juragan.
******