Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 16/11 – 2016 ).

Upaya memulihkan kondisi psikologis para korban terdampak bencana amuk Sungai Cimanuk sekaligus merehabilitasi dan mengungkit daya kemandirian ekonomi keluarga paskabencana, “Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah” (LPBM) Garut bekerjasama Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Muhammadiyah Disaster Management Center/MDMC) menggelar Rembug Warga di kalangan para korban terdampak bencana.
Rembug Warga digelar marathon sejak 15 Nopember pada kalangan korban terdampak sekarang masih mengungsi di sejumlah tempat hunian sementara. Di antaranya di Local Education Center (LEC), Kantor Transito, Islamic Center Garut, Rusunawa Gandasari Cilawu, Rusunawa al Musadaddiyah, dan Bale Paminton Inten Dewata.
“Rembug Warga ini semacam rembugan menampung aspirasi, harapan, dan keinginan korban bencana berkaitan dengan pemulihan kegiatan ekonomi mereka di masa transisi rehabilitasi rekonstruksi paskabencana. Jadi, bukan saja memupus trauma atas kejadian bencana menimpa mereka melainkan diharapkan perekonomian mereka juga bisa bangkit menjadi lebih baik,” ungkap pengurus LPBM Garut Ase Purwanto, dan Fakhrurrozy di Sekretariat LPBM Haurpanggung Tarogong Kidul, (15/11-2016).
Dikatakan, Rembug Warga rencananya dilakukan pada 15 hingga 17 Nopember, ditutup dengan kegiatan khitanan massal anak-anak pengungsi keluarga korban terdampak bencana banjir bandang Cimanuk pada 18 Nopember.
“Kegiatan khitanan massal ini kita pusatkan di Bale Paminton Inten Dewata. Memeriahkan acara dan menggembirakan anak-anak dikhitan, tadinya kita rencanakan ada karnaval delman. Anak-anak dibawa keliling naik delman. Tetapi Wabup melarangnya. Untuk alternatifnya, masih kita pikirkan,” kata Ase.
Kelancaran khitanan massal itu, lanjutnya, layanan kesehatan dari persyarikatan Muhammadiyah pun siap mendukung. Baik Tim medis maupun paramedis berikut sejumlah sarana prasarana dibutuhkan.
Keluarga terdampak bencana banjir Cimanuk berdasar Surat Keputusan Bupati Garut Nomor 028/Kep.571.DPPKA/2016 tentang Penetapan Status Barang Milik Daerah Berupa Tanah untuk Pembangunan Rumah Susun Sewa dan Rumah Khusus di Lingkungan Pemkab mencapai 787 kk (kepala keluarga) atau 2.525 penduduk.
Ratusan relawan tergabung dalam LPBM dan MDMC terjun melakukan pembantuan atas bencana banjir bandang Cimanuk sejak masa tanggap darurat lalu. Mereka terlatih dengan pelbagai disiplin dari sejumlah perguruan tinggi dari pelbagai daerah itu bahkan memersiapkan asistensi selama enam bulan ke depan paskabencana.
“Kita bergerak tak hanya pada tanggap darurat, tetapi terutama paskabencana, termasuk rekonstruksi, dan pemulihan bagaimana korban nantinya bisa survice paskabencana. Ada tim setiap waktu melakukan kajian berdasar hasil asesmen di lapangan tentang kebutuhan apa saja akan dilakukan,” ujar Ketua LPBM Garut Nanang Sopyan Hambali, sebelumnya.
Dikatakan, hampir seluruh sumberdaya dikerahkan, mulai tim Search and Rescue (SAR), Disaster Medic Commiter (DMC), hingga Psikososial and Community Depelopment (pengembangan komunitas).
Mereka berasal dari Tasikmalaya, Bandung, Pamulang Tangerang, Purworejo, Banyumas, Cilacap, Klaten, MDMC Pusat, MDMC Wilayah Jabar, dan pelbagai perguruan tinggi. Relawan dari unsut kepanduan Hizbul Wathan, dan perguruan beladiri Tapak Suci Putra Muhammadiyah juga diperbantukan.
*********
(nz, jdh).