Garut News ( Jum’at, 02/05 – 2014 ).
Telatnya proses penyelesaian plat nomor sepeda motor, dan mobil dari kepolisian terjadi saat ini, mendatangkan berkah tersendiri bagi para pembuat plat nomor “palsu” kendaraan, mereka mangkal pada sejumlah lokasi di Garut.
Para pembuat plat nomor palsu itu, mengaku omzet pemesanan plat nomor kian meningkat pada beberapa bulan ini, tepatnya sejak keterlambatan penyelesaian plat nomor terjadi.
Dari semula pemesanan pembuatan plat nomor sekitar satu atawa dua buah per hari, kini bisa mencapai lebih sepuluh plat nomor per hari, katanya.
Pemesan pun bukan hanya dari kalangan masyarakat umum, melainkan juga dari aparat kepolisian.
“Biasanya pesan plat nomor hanya satu dua per hari. Tetapi kini bisa sampai 10-20 orang per hari. Polisi dan TNI juga banyak pesan,” ungkap Ujang A(40), pembuat plat nomor kendaraan di kawasan Jalan Merdeka Kerkoff Tarogong Kidul, Jum’at (01/05-2014).
Kata dia, harga plat nomor kendaraan bervariatif, berkisar Rp20.000 hingga Rp40.000 per buah, tergantung model serta kualitas bahan.
Pembuatan plat nomor tersebut bisa ditunggu pemesan lantaran prosesnya singkat, hanya memerlukan waktu 10-15 menit per buah.
Membeludaknya para pemesan plat nomor kendaraan “palsu”, nampaknya rupanya menjadikan sejumlah orang mendadak beralih profesi menjadi pembuat plat nomor.
Sehingga kini, keberadaan pembuat plat nomor palsu sangat mudah dijumpai di pelbagai lokasi.
Termasuk mereka biasa hanya melayani pemesanan pembuatan cap atawa stempel dan papan nama, kini menerima pula pesanan pembuatan plat nomor.
“Tapi saya sih sekadar menerima pesanan saja, lantaran pembuatannya tetap sama ahlinya. Jadi kalau ada pesan, saya terima, lalu diserahkan lagi ke tukangnya di Kerkoff,” kata Ade S(45), pembuat cap/stempel di kawasan Garut Kota.
Diperoleh informasi, pengiriman plat nomor kendaraan dari Kepolisian atawa Samsat mengalami keterlambatan sejak delapan bulan terakhir.
Padahal biasanya, plat nomor kendaraan baru, keluar pada jangka waktu sebulan, menyusul keluarnya STNK sepeda motor atawa mobil.
******
Noel, JDH.