
“Masif Berolahraga Berkuda dan Memanah Tingkatkan Imunitas”
Garut News ( Jum’at, 18/09 – 2020 ).
Bersamaan meningkatnya laju penambahan terinfeksi positif Covid-19 semakin mengerikan, Ponpes/Kuttab Tahfidz Qur’an Yadul ‘Ulya Garut konsisten dengan komitmennya, saban Jum’at berkah setiap pekannya ‘berbagi sembako’.
Termasuk beras kepada masyarakat terdampak Covid-19. Sehingga diharapkan bisa meringankan beban ekonomi akibat wabah predator pandemi maut tersebut.

Sedangkan penyaluran sembako dari para donatur pada, Jum’at Berkah (18/09-2020) ini, berlangsung di Panti Sosial Asuhan Anak “Al-Amin” Jalan Cipanas RT.03/03 Babakan Salaawi Desa Cimanganten Tarogong Kaler.
Didirikan sejak 11 tahun lalu, kini menampung 55 penghuni terdiri murid SD, SMP, SMA hingga mahasiswa di pelbagai perguruan tinggi. Mereka dari beragam kalangan antara lain terdiri fakir, miskin, yatim, piatu, teraniaya, dan kalangan terbuang.

“Namun berkat dukungan semua pihak termasuk Ponpes Yadul ‘Ulya, para anak asuh bisa berprestasi tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga bisa meraih prestasi nasional,” ungkap Pengurus Panti Asuhan, Aam Rohamah.
Meski kini terjadi penurunan 50 persen prestasi mereka, lantaran terdampak wabah Covid-19. Sehingga sekarang maksimal berupaya bisa kembali meraih kesuksesan.

Mereka pun sama dengan warga lainnya dikepung prahara terkunci pandemi predator wabah mendunia coronavirus disease 2019 yang hingga, Jum’at (18/09-2020), menerjang 6.994 warga Kabupaten Garut.
Meliputi Kontak Erat 3.832 kasus (794 isolasi mandiri, dan 3.038 discarded/selesai pemantauan), kemudian Suspek 2.991 kasus (25 isolasi mandiri, satu Isolasi RS/perawatan, 2.928 discarded/selesai pemantauan, serta 37 meninggal), Probable 0 kasus.
Sedangkan Konfirmasi Positif 171 kasus (satu isolasi mandiri, 64 isolasi RS/perawatan, 98 dinyatakan sembuh, dan delapan meninggal). Sehingga total meninggal dunia menjadi 45 orang.

Berdasar data Tim Surveilans Dinkes kabupaten setempat tervalidasi, penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai 15 orang, mereka berasal dari lima wilayah kecamatan.
Terdiri Kecamatan Cikajang (tujuh orang) terdiri laki-laki (KC-157) 54 tahun, perempuan (KC-158) 22 tahun, perempuan (KC-159) 24 tahun, perempuan (KC-160) 40 tahun, perempuan (KC-161) 45 tahun, laki-laki (KC-162) 17 tahun, dan perempuan (KC-163) 48 tahun.

Bayongbong (empat orang) Laki-laki (KC-165) 13 tahun, laki-laki (KC-166) 17 tahun, laki-laki (KC-167) 47 tahun, dan perempuan (KC-168) 21 tahun.
Asal Kecamatan Garut Kota (dua orang) laki-laki (KC-169) 56 tahun, dan perempuan (KC-170) 21 tahun. Kecamatan Banyuresmi (satu orang) Perempuan (KC-164) 81 tahun, serta asal Kecamatan Karangpawitan (satu orang) perempuan (KC-171) 51 tahun.
Penambahan kasus suspek COVID-19 (tiga orang) asal Kecamatan Tarogong Kidul, dan konfirmasi positif COVID-19 selesai pemantauan (isolasi) tujuh orang.

Kondisi tersebut menunjukan, kita belum mampu menaklukkan Covid-19. Maka diperlukan strategi lebih mumpuni menanggulanginya, terutama pada bidang kesehatan.
Ekonomi pun tetap berjalan tertatih-tatih jika dampak kesehatan masih tak mampu ditanggulangi. Kementerian Kesehatan semestinya semakin gencar melakukan langkah-langkah yang lebih strategis dan berdampak.

Masyarakat juga mesti lebih banyak berperan, terutama disiplin berprotokol kesehatan. Kita tak berkeinginan penularan wabah Covid-19 semakin mengerikan.

******
Esay/Fotografer : Abah John.