Dua Kasus PDP di Garut Meninggal Dunia

0
82 views
Ricky R Darajat, SH
RSU dr Slamet Garut.

“Ditemukan 332 Kasus, 11 PDP, dan 321 ODP”

Garut News ( Kamis, 26/03 – 2020 ).

Dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Garut, Juru bicaranya Ricky R Darajat, SH katakan, perkembangan kasus corona di kabupaten ini hingga Kamis (26/03-2020) sampai Pukul 18.00 WIB belum ditemukan kasus Covid-19 Positif.

Meski jumlah kasus dugaan Covid-19 setiap harinya mengalami peningkatan. Menyusul sampai hari ini ditemukan 332 kasus, terdiri 11 kasus PDP, dan 321 ODP.

Tadi pagi, di RSUD dr. Slamet Garut terdapat dua kasus PDP, yang meninggal yakni (Dewasa, Perempuan, 40 tahun) serta (Balita, Perempuan, 2,5 tahun). Sehingga sampai hari ini pasien PDP yang masih dirawat sembilan orang.

Antara Lain Membahas Upaya Penanganan Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat.

Dijelaskan pula, dua kasus PDP meninggal dilakukan tatalaksana kasus sesuai prosedur sebagaimana mestinya, termasuk dilakukan pengambilan spesimen untuk diperiksa pada laboratorium di Jakarta.

Sehingga, belum bisa dipastikan apakah meninggalnya diakibatkan Covid-19 atau bukan, kita menunggu hasilnya beberapa hari mendatang.

Pada hari ini pula, penemuan kasus ODP mencapai 83 kasus, atau secara komulatif hingga hari ini ditemukan 321 kasus, terdapat enam ODP dinyatakan selesai masa pemantauannya, 52 proses perawatan di rumah sakit dan puskesmas, serta 263 ODP dalam pemantauan Dinas Kesehatan juga Puskesmas.

Sedangkan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) tersedia di RSUD dr. Slamet saat ini ada 400 buah.

Masyarakat kembali dihimbau, agar mematuhi semua anjuran dari Pemerintah berkaitan dengan penanganan Covid 19 di antaranya Sosial Distancing atau pembatasan interaksi sosial guna memutus rantai penyebaran Covid 19 ini, berperilaku hidup bersih dan sehat, istirahat cukup serta menjaga jarak dalam berkomunikasi, imbuh Ricky R. Darajat.

“Corona Berdampak Lemahkan Sosek”

Bupati Garut.

Dalam pada itu selama pencegahan penyebaran wabah pandemik corona di Kabupaten Garut yang cukup lama berdampak pada ‘sosial ekonomi’ (sosek) setempat. Sehingga Pemkab berencana memercepat pelaksanaan ragam kegiatan swakelola Dinas ‘Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang’ (PUPR).

Bertotal anggaran swakelola tersebut mencapai sekitar Rp27 miliar. Diagendakan bakal mulai dilaksanakan pekan depan.

“Misalnya, jalan desa dilakukan swakelola Dinas PUPR bersama desa. Pegawainya diperbanyak, dan itu kita lebihkan upahnya. Seperti bekerja hingga sore, semula upahnya Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu,” ungkap Bupati Rudy Gunawan di Pamengkang Pendopo Garut, Kamis (26/03-2020).

Kemudian, jumlah kebutuhan pekerja juga ditambah. Semula hanya sepuluh pekerja menjadi 25 pekerja.

“Inilah salah satu upaya penanggulangan permasalahan ekonomi lantaran dampak sosial dari status darurat virus corona,” katanya.

Beragam upaya memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 di kabupaten ini juga terus dilakukan Pemkab bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Garut, dan masyarakat pelbagai kalangan. Termasuk penyemprotan cairan disinfektan di banyak lokasi sejak 26 hingga 28 Maret 2020.

“Kami pun, ke depan lebih tegas lagi, sebagaimana maklumat dikeluarkan Kapolri dan instruksi Kemendagri, tak ada jalan lain selain menjaga jarak atau social distancing harus ditegakkan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Kabupaten Garut,” tandasnya.

*******

Abisyamil, JDH/Fotografer : John Doddy Hidayat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here