“Mantan Sekda Garut Ingatkan, Bupati Jangan Malu Mengaku Hanya Bisa Selesaikan Tujuh Persen Permasalahan Garut”
Garut News, ( Selasa, 10/06 – 2014 ).

Pengurus Paguyuban “Warga Indonesia Asal Garut” (Wiasgar), Dindin Maolani menyerukan, agar Bupati Rudy Gunawan segera membenahi kualitas mesin birokrasi di lingkungan Pemkab/Setda setempat.
Lantaran dengan dimilikinya kualitas mesin birokrasi yang handal, dipastikan bisa berbanding lurus dengan visi dan misi bupati beserta wakilnya.
Dibenahinya mesin birokrasi Pemkab/Setda tersebut, terkait erat dengan upaya bupati patut segera meningkatkan kualitas “sumber daya manusia” (SDM) seluruh kalangan birokratnya, tandasnya kepada Garut News, Selasa (10/06-2014).

Ditemui seusai Wiasgar mendapat paparan RPJMD Garut 2014-2019 di Pamengkang kediaman dinas bupati, Dindin Maolani juga antara lain mengingatkan, beragam jenis sumber daya alam bersemayam di bumi Kabupaten Garut itu, berlimpah ruah atawa sangat luar biasa.
Termasuk potensi industri pariwisata alaminya dinilai sangat prosfektif, persoalannya masih mendesak diperlukan upaya konkrit, dan serius meningkatkan nilai lebih potensi kepariwisataan ini.
Sebab wisata juga menimbulkan dampak berantai, lantaran memicu pertumbuhan bisnis perhotelan, restoran, transportasi, dan kerajinan.
Karena itu, pariwisata bisa berkembang lebih pesat jika pemerintah pun menggarapnya lebih serius, ungkap Dindin Maolani.
Dia juga mengajak bisa diselenggarakannya semi loka pasca Lebaran Idul Fitri, antara lain membahas detail mengenai beragam upaya meningkatkan perkembangan Kabupaten Garut ke depan, imbuh Dindin Maolani.

“Mantan Sekda Garut Ingatkan, Bupati Jangan Malu Mengaku Hanya Bisa Selesaikan Tujuh Persen Permasalahan Garut”
Pengurus Wiasgar lainnya juga mantan Sekda Garut, Memed Hamdan mengingatkan pula, Bupati Rudy Gunawan kudu memiliki perencanaan “sepesifik”, terukur atawa sesuai kemampuan.
“Dia jangan malu mengaku hanya bisa menyelesaikan tujuh persen permasalahan Kabupaten Garut,” imbuhnya ketika didesak pertanyaan Garut News.
Seperti rencana pembangunan lintasan ruas badan jalan baru di Wilayah Limbangan, Pameungpeuk, dan Cikelet, juga hendaknya diimbangi dengan perencanaan wilayah secara simultan.
Termasuk mengacu pada “Rencana Tata Ruang Wilayah” (RTRW), supaya menyerupai jargon Perum Pegadaian “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, ungkap Memed Hamdan, sambil berseloroh.
Dia juga antara lain mengemukakan, diperlukannya landasan berprinsip manajemen pembangunan ini, agar tidak “ngatog” atawa meraba-raba, katanya.
Bahkan pembangunan rumah sakit pun, sekaligus bisa bernuansakan wisata kesehatan supaya para pengunjung, serta pengantarnya bisa benar-benar merasa nyaman, sekaligus bisa menumbuhkan perekonomian sekitarnya.
“Jangan terjadi pasien penderita influenza setelah berobat ke rumah sakit malahan menjadi TBC,” tegas Memed Hamdan, juga bernada seleroh.
Dikemukakan, penerapan manajemen pemerintahan pun kudu lebih modern, serta lebih adaktif dan staf kudu berani menyampaikan logika manajerial.
Tokoh Wiasgar lainnya, Sutrisno(76) katakan sangat prihatin selama ini beragam komoditi sayuran dan buah-buahan serba import, padahal Kabupaten Garut memiliki potensi sayur-mayur.
Dia juga menyerukan agar maksimal memanfaatkan pasar-pasar tradisional, sekaligus agar didorong bisa mewujudkan produk serta marketing sendiri.
Sedangkan Opa Safari mengimbau, agar dimilikinya komitmen yang ektra ordinering, termasuk diperlukannya beragam terobosan solusi menanggulangi beragam permasalahan serius, dan mendesak ditangani, dengan diikuti seluruh birokratnya.
Sedangkan mengenai “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) di Kabupaten Garut, meski setiap tahun mengalami peningkatan, tetapi hanya di bawah satu digit.
Opa Safari menyarankan bupati, supaya belajar dari Sulawesi Utara, setiap tahunya bisa meningkatkan IPM hingga dua digit, jika memang bupati berkeinginan melepaskan diri dari belenggu status daerah tertinggal, imbuhnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan antara lain katakan seluruh jajarannya kini gencar mengemas perencanaan yang baik, agar tak dipermalkukan masyarakat, katanya.
“Garut kita benahi bersama, menuju Garut yang bermartabat, nyaman dan sejahtera,” katanya pula.
********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.