
“Gapai Keridhaan Allah SWT dan Bermuhasabah”
Garut News ( Ahad, 14/06 – 2020 ).
Foto berita Garut News pekan ini, Ahad (14/06-2020), memotret ragam upaya agar bisa menggapai Keridhaan Allah SWT. Sekaligus bermuhasabah maupun berintrospeksi diri di Masjid Kampus Peradaban Ponpes Yadul ‘Ulya Garut.
Sehingga pada masjid ‘berikonik’ atau belum pernah ada sebelumnya dengan sentuhan arsitektur ‘metafora’ tersebut, sejak menjelang waktu shalat maghrib didatangi puluhan jemaah.

Mereka bersama para santri beritikaf hingga Ahad dini hari, yang diakhiri sajian kajian seusai shalat subuh disampaikan Ust. Salman.
Dengan ikhtiar, memerbanyak membaca Alqur’an, bersholawat, dan berdzikir guna mendapatkan Keridhaan Allah SWT juga dengan bermuhasabah, antara lain agar bisa menerjang penularan wabah pandemi global yang keparat, coronavirus disease 2019.

Ust. Salman antara lain detail memaparkan mengenai ragam upaya menjaga kebersihan hati nurani manusia, di antaranya meningkatkan kualitas ketauhidan, setiap aktivitas berbasiskan do’a, meyakini Alqur’an sebagai syi’fa maupun obat mujarab.
Kemudian berupaya mendapatkan figur ketauladanan dalam mengolah hati, senantiasa mengingat bakal datangnya kematian, memilih dan memilah teman pergaulan, dapat mengenal beragam jenis nafsu dan cirinya.
Dikemukakan pula agar berhati-hati supaya tak terjebak sikap ujub atau berbangga diri, serta berupaya menutup celah yang bisa menjadi pintu masuk kemaksiatan.
“Masjid Kampus Peradaban Masjid Yadul ‘Ulya”

Sedangkan Masjid Yadul ‘Ulya dibangun tiga lantai berluas bangunan 230 m2, beratapkan sepintas menyerupai kepak sayap burung ‘besi’ yang melesat lepas landas mengangkasa.
Namun gaya yang berkembang pada zaman postmodern ini, bermakna ungkapan bentuk visual dihasilkannya disesuaikan kondisi perbukitan Kampung Panawuan Sukajaya Tarogong Kidul .

“Berupa memindahkan wujud seseorang yang khusuk duduk di antara dua sujud menghadap kiblat,” ungkap arsiteknya Iim Hamida, STA.
Totalitas sayapnya seluas 560 m2 menaungi seluruh bangunan utama berukuran 10×23 m yang berkaidah ‘green architecture’ itu, berkonsepsikan upaya meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia.

“Juga bisa menghasilkan tempat yang lebih baik dan lebih sehat, dengan memanfaatkan sumber energi, dan sumber daya alam secara efisien serta optimal,” imbuh Iim Hamida pula.
Masih menurut Iim Hamida, mewujudkan pemenuhan pemesanan struktur bangunan ‘ikonik’ dari Pimpinan Yayasan Tahfidz Qur’an Garut, M. Angga Tirta tersebut kini struktur utama, tengah, dan atasnya berkondisi tuntas selesai.

Sehingga volume frame maupun bingkai secara keseluruhan pun selesai, sekarang gencar memasuki ragam kegiatan finishing.
******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.