“Masih Merebak Marak BABS”
Garut News ( Senin, 27/10 – 2014 ).

Intensitas kesadaran penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat, memelihara kesehatan diri beserta lingkungannya dengan tak “Buang Air Besar Sembarangan” (BABS) atawa “Open Defecation Free” (BABS/ODF) masih memprihatinkan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupatren setempat mencatat, hingga kini sedikitnya 41% penduduk masih terbiasa BABS.
Kepemilikan maupun penyediaan septic tank menampung kotoran pun masih belum merata.
Kondisi tersebut tak hanya terjadi di wilayah pelosok perdesaan, pada kawasan perkotaan pun masih sama.

Seperti di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Karangpawitan, Cilawu, dan Banyuresmi.
Berdasar pengukuran dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) baru-baru ini, pencemaran limbah biologis domestik rumah tangga pada lintasan aliran Sungai Cimanuk mencapai 60 persen dari total pencemaran limbah sungai terbesar di Garut itu.
Plt. Kepala Dinkes Teni Sewara Rifai katakan, kondisi ini memperihatinkan. Hingga sekarang belum terdapat satu pun dari 42 kecamatan di Garut masuk kategori sebagai kecamatan sehat.
Padahal, katanya, banyaknya warga masih BABS menjadi peluang timbulnya wabah serangan penyakit diare cukup terbuka.

“Untuk pembuatan septic tank, jika hanya mengandalkan pemerintah, tak mampu. Maka kita berharap masyarakat terlibat,” imbuh Teni, Ahad (26/10-2014).
Terkait kondisi tersebut, kata Teni, pihaknya berupaya membuat program Sanitasi Berbasis Masyarakat direncanakan diperkuat dukungan Peraturan Bupati (Perbup) menggiring masyarakat menjadi mandiri melaksanakan “perilaku hidup bersih dan sehat” (PHBS).
“Dengan dibuatkan sanitasi berbasis masyarakat didukung Perbup, Pokjanal Desa Siaga diaktifkan dengan harapan menuju ke sana. Jangan BABS, tetapi buatkan septic tank. Juga, biasakan cuci tangan dengan air bersih mengalir,” tandas Teni, mengingatkan.
Dikemukakan, langkah awal pelaksanaan program Sanitasi Berbasis Masyarakat, dua kecamatan rawan diare, terdiri Kecamatan Malangbong, dan Kersamanah ditargetkan menjadi pilot project program itu, katanya pula.
********
Noel, Jdh.