Belanda Ingin Abadikan Ki Hajar Dewantara sebagai Nama Jalan

Belanda Ingin Abadikan Ki Hajar Dewantara sebagai Nama Jalan

1470
0
SHARE

Semarang, Garut News ( Ahad, 03/05 – 2015 ).

Ilustrasi. Sarana Bermain Taman Kanak-Kanak di Garut Masih Berkondisi Mengenaskan.(Foto : John Doddy Hidayat).
Ilustrasi. Sarana Bermain Taman Kanak-Kanak di Garut, Jawa Barat Hingga Kini Masih Berkondisi Sangat Mengenaskan.(Foto : John Doddy Hidayat).

– Momentum Hari Pendidikan Nasional tahun ini sangat istimewa bagi keluarga Ki Hajar Dewantara. Setidaknya ada dua penghargaan atau pengakuan dunia internasional terhadap ketokohan pendiri Perguruan Taman Siswa itu.

Pertama, Pemerintah Belanda berencana mengabadikan nama tokoh pendidikan Indonesia itu sebagai nama salah satu jalan di negeri kincir angin tersebut.

Kedua, ketokohan Ki Hajar juga diakui badan PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan dan Kebudayaan, yakni UNESCO.

Salah seorang cucu Ki Hajar Dewantara, Bagus Handoko, di Semarang, Sabtu (2/5/2015) kemarin mengatakan bahwa Pemerintah Belanda telah menajukan permintaan itu melalui faximili kepada pihak Yayasan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.

Ilustrasi Fenomena Seperti ini Hingga Sekarang Banyak Ditemui di Garut, Jawa Barat, Anak Usia Sekolah Menggembala Kerbau. (Foto : John Doddy Hidayat).
Ilustrasi Fenomena Seperti ini Hingga Sekarang Banyak Ditemui di Garut, Jawa Barat, Anak Usia Sekolah Menggembala Kerbau. (Repro Foto : John Doddy Hidayat).

Namun permintaan tersebut dengan terpaksa ditolak pihak yayasan maupun keluarga besar Ki Hajar Dewantara.

“Di sana kan sudah ada Jalan Kartini, mereka ingin nama Ki Hajar juga diabadikan sebagai nama jalan. Tapi pesan eyang saya, sampai kapan pun saya tidak ingin dikultuskan. Tidak ingin namanya dipakai di jalan,” kata Bagus yang akrab dipanggil Ki Bagus Dewantara.

Lantaran wasiat itu pula, kata Bagus, di Indonesia pun tidak pernah ditemukan sebuah jalan bernama Ki Hajar Dewantara.

Pihak Yayasan pun menawarkan opsi kepada Pemerintah Belanda untuk menggunakan nama Taman Siswa, lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hajar untuk menggantikan nama Ki Hajar Dewantara sebagai nama jalan.

“Itu opsi yang kami tawarkan ke Pemerintah Belanda, mau tidak jalan Taman Siswa,” kata Ki Bagus.

Ketokohan Ki Hajar juga diakui UNESCO. Nama Ki Hajar, kata Bagus, dimasukkan UNESCO ke dalam 10 tokoh besar dunia yang berpengaruh. Penilaian itu terkait keberhasilan Ki Hajar mendirikan lembaga pendidikan di masa kolonialisne.

“Kami dihubungi UNESCO bahwa ternyata Ki Hajar itu masuk dalam 10 tokoh besar di dunia dari berbagai macam latar. Ki Hajar ini dari tokoh pendidikan, karena menurut UNESCO dia satu-satunya orang yang berhasil mendirikan sekolahan pada saat dijajah,” kata Bagus

Penganugerahan untuk Ki Hajar Dewantara sebagai salah satu tokoh besar dunia oleh UNESCO baru-baru ini dilakuan markas badan itu di Paris.

“Kebetulan yang mewakili kesana adalaah kakak saya Ki Nanang,” katanya.

********

Penulis : Kontributor Ungaran, Syahrul Munir
Editor : Egidius Patnistik/Kompas.com

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY