“Bersumber ZIS, Dana Sosial dan Keagamaan Lainnya”
Garut News ( Kamis, 21/11 – 2019 ).
Ketua “Badan Amil Zakat Nasional” (Baznas) Kabupaten Garut, Rd H. Aas Kosasih, S.Ag., M.Si katakan pada 2020 mendatang institusinya bisa menyelenggarakan tata kelola dana bernilai Rp26,6 miliar.
Bersumber dari pengumpulan ‘Zakat, Infaq, dan Shadaqah’ (ZIS) serta dana sosial dan keagamaan lainnya. Sehingga dengan target tersebut nilai pengumpulan, dan tata kelolanya mengalami peningkatan mencapai 300 persen.
Optimis bisa terealisasi dengan lima upaya terdiri 1. Mengoptimalisasikan zakat profesi ASN, yang selama ini Rp750 juta per bulan mulai Desember – Januari 2020 mendatang total nilai pemotongan langsungnya lebih besar dari potensi berkisar Rp1,3 miliar hingga Rp1,350 miliar.
2. Pada 2020 membuka juga melantik 443 desa/kelurahan yang difungsikan pada pengumpulan zakat mal, pertanian, perkebunan, perikanan, dan deposito masyarakat.
3. Mendorong penyebaran ke setiap sekolah mulai SD hingga SMA/SMK/MA berupa titipan 10.000 celengan untuk menghimpun infaq Jum’at atau Jum’at shadaqah.
4. Berlandaskan maupun sesuai instruksi bupati mengenai zakat rekanan lebih dioptimalkan dari Rp15 juta hingga Rp17 juta pada November, menjadi lebih besar lagi dari potensi yang bisa mencapai miliaran rupiah jika tergali sesuai dengan yang dikehendaki.
5. Advokasi, dan bantuan ekonomi produktif kepada kaum dhuafa berupa warung zakat di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan Kecamatan Garut Kota dengan 50 penerima manfaat.
Setiap penerima manfaat mendapatkan dana pendamping untuk perangkat penunjang Rp5 juta, kemudian dari Baznas dibantu Rp10 juta untuk menunjang tampilan warung agar bisa bersaing dengan mini market.
Dikemukakan Aas Kosasih kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis (21/11-2019), guna menyukseskan capaian target Rp26,6 miliar maka diselenggarakannya lima program dengan lima pendekatan.
Masing-masing,1. Komitment bersama pengumpulan ZIS pada 2020 mencapai Rp26,6 miliar, 2. Integritas masing-masing dengan menjunjung kejujuran, dan kepedulian, 3. Semangat bersama mulai dari Pimpinan hingga seluruh jajaran Baznas Garut.
Kemudian 4. Inovasi yang berdaya kreatif dengan memaksimalkan kemampuan dengan ragam tingkatan pendidikannya, serta 5. Konsisten pada pelaksanaan program hingga bisa terwujud.
Dikatakan pula, potensi sumber daya manusia yang tersedia pun selama ini diikutsertakan pada Diklat SAR I, bahkan setiap Senin pagi mereka juga mendapatkan pengarahan.
Mengenai wakaf diprioritaskan pada sektor produktif, yang merunut pada pengumpulan dan tata kelola 2017 bernilai Rp3,7 miliar dengan hasil pemeriksaan bertatus WTP, disusul pada 2018 bernilai Rp5,8 miliar juga berstatus WTP.
Serta pada 2019 ini optimis mencapai Rp7,8 miliar juga dipastikan berstatus WTP, Senin lalu, (18/11-2019), dikunjungi tamu dari Kemenag Dirjen Wakap dan Zakat yang menentukan akreditasi kelembagaan, dan pendampingan audit syariah menjadikan Garut dua besar se Jabar setelah Bogor.
Demikian detail dikemukakan Aas Kosasih didampingi Kepala Seksi Pendistribusian, Deni S. Permana.
*********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.