Balada Pak Tua Pengantar Koran

0
288 views

“Dia juga penyampai informasi, ikut serta berperan mencerdaskan bangsa

Garut News ( Ahad, 24/08 – 2014 ).

Lebih Banyak Bungkam Menapaki Denyut Dinamika Kehidupan.
Lebih Banyak Bungkam Menapaki Denyut Dinamika Kehidupan.

Balada seorang pengantar koran harian umum di Kota Garut, Jawa Barat.

Sejak dini hari beranjak.

Kemudian menapaki lintasan jalan panas beraspal.

Meski kerap bermandikan sengatan terik matahari.

Bahkan acap dicekam kedinginan lantaran cuaca mendung, diguyur gerimis hingga hujan deras.

Tetapi pak tua ini, tabah menjalaninya.

Menyusuri pinggiran jalan, juga emperan pertokoan hingga memasuki lingkungan perumahan penduduk.

Sendiri.
Sendiri Dalam Sepi.

Sesekali turun dan menuntun sepedanya, setiap menapaki lintasan jalan menanjak.

Sesekali pula menyeka kucuran keringat pada wajahnya dengan lengan bajunya.

“Dia juga penyampai informasi, ikut serta berperan mencerdaskan bangsa”

Juga ikut serta memerdekakan masyarakat pembaca dari kebodohan, atawa membebaskan orang banyak dari ketidaktahuan.

Balada pak tua pengantar koran, kini kian tergilas merebak maraknya komersialisasi industri teknologi informasi.

Semakin tergilas raksasa para pemilik media berkepentingan kekuasaan.

Selusuri Lintasan Jalan.
Menapaki Setiap Lintasan Jalan.

Mereka dalam hitungan detik menebar informasi bermuatan kepentingannya, bisa bebas menembus setiap dimensi ruang dan waktu.

Menebar informasi gencar menyelusup, hingga pada dimensi ruang dan waktu sangat pribadi sekalipun.

Serta kapan pun nyaman terus berlangsung.

Balada pak tua pengantar koran, tetap menekuni keakhlian dimilikinya.

Menyampaikan himpunan informasi produk reportase para pewarta sehari sebelumnya.

Inilah Pahlawan, Terutama Bagi Keluarganya.
Inilah Pahlawan, Terutama Bagi Keluarganya.

Berpacu dengan desah napas dan peluh keringat, menggapai dimensi ruang dan waktu para konsumen di ujung hingga pinggiran kota.

Beralaskan sepatu lusuh kian menipis, bermandikan peluh keringat serta beratapkan awan jingga kerap menjadikan sengatan matahari menggigit sekujur tubuh.

Tak mengenal waktu, lantaran hari-hari adalah denyut napas perekonomian keluarganya.

Itulah balada pak tua pengantar koran, barangkali bisa bahagia dengan dunianya.

Merdeka……. 69 tahun Republik Bernama Indonesia.

******

Esay/Foto : John Doddy Hidayat.

Produksi : Agustus 2014.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here