Garut News ( Kamis, 04/12 – 2014 ).
Humas RSU Garut, Ade Sunarya menyatakan, pihaknya kini melakukan pengetatan bahkan melarang awak media massa mewawancarai atawa mengambil gambar korban.
Ini dilakukan atas permintaan keluarga korban, dan agar pelayanan dilakukan petugas medis benar-benar terfokus pada upaya penyelamatan jiwa pasien, katanya, Kamis (04/12-2014).
Menyusul korban tragedi kemanusiaan miras oplosan ditangani RSU dr Slamet Garut hingga Kamis petang mencapai 20, terdapat 16 korban di antaranya meninggal dunia.
Dua korban masih dirawat di ruang rawat inap Jamrud, kakak beradik Ron(22), dan Rom(17). Sedangkan dua korban lainnya dirawat intensif di ruang IGD lantaran berkondisi masih kritis, Irvan(18) serta M. Yanwar.
Para korban rata-rata keadaan kritis ketika tiba di rumah sakit. Sehingga beberapa di antaranya langsung meninggal dunia beberapa menit setiba di ruang IGD itu.
“Kami tetap berusaha semampu kami melakukan tindakan medis menyelamatkan para korban kondisinya parah itu,” ungkap Direktur rumah sakit tersebut, Maskut Faridz.
*********
Noel, Jdh.
