Garut News ( Kamis, 21/11 ).

Perang dingin, di antaranya saling merebak-maraknya pemasangan spanduk klaim kemenangan masing-masing, sepakat diakhiri.
Lantaran dinilai bisa memancing suasana panas para pendukung kubu pasangan Cabub/Cawabup Garut Agus Hamdani-Abdusy Syakur Amin (AKUR) dengan pendukung Rudy Gunawan-Helmi Budiman.
Polres setempat, menggelar pertemuan dengan KPU, Panwaslu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dengan mengundang Tim AKUR dan Rudy-Helmi, Selasa malam.
Pada pertemuan berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 itu, Kapolres AKBP Arif Rachman meminta semua pihak menahan diri, sebab bisa memancing konflik masyarakat.
Mereka juga diminta tak melakukan saling klaim perolehan suara terbanyak, atawa pemasangan spanduk klaim kemenangan pasangan calon.
Kubu AKUR maupun kubu Rudy-Helmi menyepakati menahan diri menjaga kondusivitas Garut.
Masing-masing pihak tak lagi saling mengklaim kemenangan atawa melakukan hal berbau provokatif, hingga keputusan KPU pada 26 November menyangkut pemenang Pilbup Garut 2013 putaran kedua.
Seusai pertemuan, masing-masing kubu menurunkan spanduk terpasang di sejumlah tempat dinilai provokatif.
Tetapi ironisnya, keesokan hari pasca kesepakatan, Rabu (20/11), di media massa lokal muncul iklan bermateri sama dengan isi spanduk sebelumnya “terlarang”, berupa ucapan selamat, atas kemenangan Rudy-Helmi maupun AKUR.
“Ya, kita juga menyesalkan ada hal seperti ini. Padahal kita berupaya maksimal agar kedua pihak saling menahan diri demi menjaga kondusivitas Garut ini. Tetapi mudah-mudahan adanya pertemuan semalam, ke depan, semua pihak bisa lebih menahan diri lagi,” kata Kaur Humas Polres, Ipda Win Christianingsih.
Tim AKUR, Dadan Hidayatulloh, membenarkan pertemuan difasilitasi Polres tersebut.
Demikian juga diakui Tim Rudy-Helmi, Karnoto.
“Sekarang kita fokus pengamanan suara di PPS, PPK, dan KPU,” katra Karnoto juga Sekretaris DPD PKS itu.
***** Zainul, JDH.