Akhir Desember, 20 Alat Deteksi Dini Longsor Dipasang di Lokasi Rawan

Akhir Desember, 20 Alat Deteksi Dini Longsor Dipasang di Lokasi Rawan

787
0
SHARE

Yogyakarta, Garut News ( Sabtu, 20/12 – 2014 ).

Grafis tren data longsor di Pulau Jawa. (Kompas).
Grafis tren data longsor di Pulau Jawa. (Kompas).

Sebanyak 20 unit alat peringatan dini tanah longsor siap dipasang pada sejumlah lokasi rawan longsor. Pemasangan direncanakan dilakukan akhir Desember 2014 ini.

“Yang tersedia saat ini 20 unit estensometer dan tilt,” Ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Rabu (18/12/2014) malam.

Dia katakan ke-20 alat deteksi dini itu 10 di antaranya berasal dari Universitas Gadjah Mada, dan 10 yang lain dari Badan Geologi Kementerian ESDM.

“Januari 2015 akan ada penambahan alat lagi. Jumlahnya 20 unit,” imbuh Syamsul. Dia mengatakan, seluruh wilayah di Indonesia yang punya potensi bahaya tanah longsor bakal dipasangi alat peringatan dini.

Namun, ketersediaan dana pengadaannya juga akan dicermati.

“Keinginan kita semua wilayah rawan longsor dipasang alat ini tetapi kita lihat anggarannya. Selain itu juga butuh waktu tak bisa cepat, karena membuatnya tak mudah,” kilah Syamsul.

Menurut dia, pada tahap pertama pengadaan dan pemasangan alat ini, dana yang dipakai berasal dari BNPB. “Masih ada Rp 89 miliar,” katanya.

Soal lokasi pemasangan, lanjut Syamsul, akan ditentukan dalam rapat di Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (19/12/2014). Banjarnegara dan kawasan Dieng di Wonosobo, akan menjadi lokasi awal pemasangan alat deteksi dini ini di Jawa Tengah, bersama kawasan selatan Jawa Barat.

Adapun dalam rapat tertutup bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, sistem kerja estensometer dan tilt diperakan perwakilan dari UGM di depan jajaran BNPB.

Hadir pula dalam rapat itu, perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi Kementerian ESDM, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

********

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Editor : Palupi Annisa Auliani/Kompas.com

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY