Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 17/04 – 2016 ).

Air bisa menjadi anugerah.
Lantaran antara lain guna dimanfaatkan memenuhi salah satu kebutuhan pokok kehidupan manusia dimana dan kapanpun berada.
Namun juga sebaliknya dipastikan dapat menjadi bencana.
Jika sumber-sumber mata air menjadi kering-kerontang.
Akibat kerusakan alam dan lingkungan sekitarnya.

Bahkan, meski sumber-sumber air masih berpotensi sekalipun, dipastikan pula bakal menjadi “phahara”
Apabila kondisi ekologi sepanjang alirannya menjadi rusak.
Juga bisa dipastikan pula luapan air pun, kian menggerus topografi tanah yang tak didukung kondisi vegetasi memadai.
Termasuk pada aliran sungai, menjadi kering-kerontang sepanjang musim kemarau.
Atawa sebaliknya menjadi air bah meluap meluluh-lantakan sepanjang lintasan dilewatinya.

Padahal air bersama sumber daya pendukung lainnya, merupakan “amanah” yang kudu dijaga dan dipelihara bersama.
Tetapi “keserakahan” manusia, kerap menjadikan alam beserta segala isinya menjadi rusak, tercemar, bahkan luluh-lantak.
Kemudian ketika bencana tiba, umumnya barulah tersadar “azab” dari perilaku sendiri itu, dirasakan sangat pedih, dan menyakitkan.
*******