“Segera Dipoles Inovatif”
Garutnews ( Selasa, 26/10 – 2021 ).
Pimpinan Yayasan Yadul ‘Ulya Garut, Ust. M. Angga Tirta Widya Prihandani juga pengelola Agro Park pada Tahfidz Qur’an Ponpes/Kuttab tersebut, dalam rangkaian study banding selama dua hari, detail membidik ragam potensi di wilayah Selatan Bandung.
Diawali dengan perjalanan panjang melelahkan sejauh ratusan kilometer melintasi Puncak Darajat Pas di Kecamatan Pasirwangi kemudian menyusuri Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.
Kemudian rehat sejenak dengan menelisik Situs Patilasan Eyang Dipati Ukur dengan ragam potensi yang selama ini bersemayam di Situ Cisanti, hamparan perairan yang merupakan hulu dan Titik Nol Kilometer dari Sungai Citarum.
Sungai terbesar juga terlebar di Provinsi Jawa Barat ini, membentang sekitar 269 kilometer yang membelah 12 kabupaten/kota hingga bermuara di Kabupaten Karawang.
Sedangkan di Desa Pulosari, Rahong, Pangalengan – Bandung. Menyempatkan berdiskusi serius bersama sesama pengusaha muda berpotensi, dari Komunitas Wirausaha TDA (Tangan Diatas).
Detail pula mengamati pemanfaatan sumber daya sungai berikut sejumlah gua Peninggalan Jepang pada tebing curam Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, khusus mengenai gua yang bernilai sejarah itu ternyata hingga kini masih dibiarkan ‘idle’.
Namun di sekitar Desa Mekarsari Gambung Bandung, terjalin silaturahim dengan aparat Perum Perhutani KPH Bandung Selatan.
Di antaranya bakal segera mengaplikasikan uji coba penanaman Pohon Damar (Agathis dammara) juga disebut Damar Raja, salahsatu pohon Asli Indonesia penghasil utama getah damar.
Selain itu, pohon damar bisa berfungsi konservasi bahkan dapat memercantik lingkungan. Sehingga di ITB Kampus Jatinangor jalan utamanya juga dipercantik dengan jenis vegetasi tanaman tersebut.
Mulai dari gerbang utama hingga Bunderan Air Mancur, lebih dari 50 tanaman ditanam pada kiri dan kanan jalan utamanya.
Maka vegetasi itu, berkemampuan menjadikan kesan Hijau serta Kokoh sepanjang jalan utama. Lantaran tanaman yang ditanam lebih dari dua tahun bertinggi rata-rata sekitar 3-4 meter.
“Dari rangkaian produk study banding ini, Senin – Selasa (25-26/10-2021), segera diaplikasikan pada Agro Park Yadul ‘Ulya, tentu dengan sentuhan pengembangan inovasi serta kreativitasnya,” imbuh Ust. M. Angga.
Pada gilirannya pula guna menunjang kemandirian ekonomi pesantren, termasuk peningkatan kualitas kesejahteraan para guru, dan pemenuhan kelengkapan sarana prasarana sekaligus penunjang kebutuhan akomodasi seluruh santri, ungkapnya antara lain, menambahkan.
******
Esay/Fotografer ; Abah John.