
“Bernuansa Sehat Tingkatkan Imunitas”
Garutnews ( Sabtu, 28/11 – 2020 ).
Foto berita Garutnews akhir pekan ini, Sabtu (28/11-2020), memotret potensi Agro Park Ponpes/Kuttab Tahfidz Qur’an Yadul ‘Ulya Garut, yang bernuansakan lingkungan alami, dan sehat. Sehingga bisa ampuh dijadikan pengusir galau.
Dirancang Rahdan Design & Build (Consultan & Kontraktor), yang mengemas apik pemetaan juga pengukuran lokasi perencanaan menyeluruh desain prototipe Agro Park Ponpes/Kuttab di Kampung Panawuan Sukajaya Tarogong Kidul tersebut.

“Wahana wisata edukasi berbasis kemandirian pangan itu, juga menggandeng surveyor, Asep Ortega,” ujar Rahmat Ramdani, ST.
Principal Architec Rahdan Design & Build ini kepada Garutnews, katakan model asli pengemasan desainnya di antaranya penentuan tata letak setiap penentuan material struktur bangunan, hingga rencana pembiayaannya.

Lantaran pada Agro Park pun bakal segera dibangun laboratorium pertanian terintegrasi, dengan melibatkan peran serta pakar pertanian maupun akhli di bidangnya.
“Sehingga pesantren menjadi pula pusat pengembangan ekonomi umat melalui penerapan tata kelola pertanian ramah lingkungan berproduk zero emition,” tambah Pimpinan Yayasan Tahfidz Qur’an Garut, M. Angga Tirta.

Kata dia, selain berproduk pertanian zero emition. Memproses pula pengelolaan ragam sampah organik bahkan aliran darah pemotongan hewan pun bakal dijadikan bakteri penyubur tanah atau tanaman, termasuk dijadikan magot.
Sehingga sekaligus bisa mencegah penularan penyakit, sebab berkondisi lingkungan bebas dari beragam jenis sampah apapun termasuk limbah rumah tangga, yang tidak dialirkan ke sungai.

Terwujudnya kemandirian pangan, ungkapnya, tak hanya sebatas bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan intern Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya. Melainkan menjadi pusat edukasi pertanian, dan integrasi percontohan bagi ponpes lainnya.
“Diagendakan pada dua bulan mendatang, bakal diluncurkan peresmiannya,” ungkap Angga Tirta.

Diungkapkan, mewujudkan kemandirian pangan berpotensi wisata religi juga bisa menjadikan keberadaan pesantren eksis dan ampuh pengusir galau, guna meningkatkan kualitas imunitas tubuh di tengah krisis ekonomi dampak predator pandemi corona.
Bahkan kini pasien positif Covid-19 meninggal dunia merupakan pasien keempat asal Kecamatan Garut Kota tewas lantaran corona. Sehingga keseluruhan kematian akibat predator tersebut di Kabupaten Garut bertambah menjadi 37 kasus.

Hingga, Ahad (28/11-2020) Pukul 19:02:16 WIB, ada 18.116 warga kabupaten ini diterjang kasus Covid-19. Terdiri Konfirmasi 1.784 Orang, Probable 1 Kasus, Suspect 3.581, serta Kontak Erat mencapai 12.750 Orang. (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten setempat).
********
Esay/Fotografer : Abah John.