Garut News ( Senin, 15/09 – 2014 ).

Agenda pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Indoor di Lapangan Ciateul Desa Jayaraga, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, hingga kini masih tetap menjadi wacana.
Lantaran tak kunjung terdapat kejelasan, atawa “Kurang Jelas” (KJ) bahkan terkesan semakin terlantar
Padahal pembangunan GOR semula digadang-gadang menjadi GOR Indoor terbesar dan paling representatif di Kabupaten Garut itu, dicanangkan sejak pemerintahan Bupati Garut Dede Satibi sekitar 2004 silam.
Sehingga sejumlah langkah proses pembebasan lahan pun dilakukan.

Diduga salah satu penyebab tak kunjung terealisasinya pembangunan GOR Indoor termasuk Stadion Olahraga Sepak Bola tersebut, selain karena keterbatasan anggaran dimiliki Pemkab Garut, juga terganjal luas lahan tersedia.
Mengakibatkan pula kesediaan Pemprov Jabar mengucurkan bantuan dana pembangunannya sulit direalisasi sebab luas lahan tersedia tak sesuai disyaratkan Pemprov.
Demikian diakui Bupati Rudy Gunawan pada Pelantikan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten setempat Periode 2013-2017 dan Pengukuhan Kontingan Porda Jabar XII/2014 Kabupaten Garut di Gedung Pendopo, awal September lalu.
“Bicara keolahragaan di Kabupaten Garut identik dengan tak adanya sarana fasilitas olahraga memadai. Nyaris 12 tahun tak ada sarana olahraga representative. Ternyata di Ciateul (lokasi GOR Indoor) luasnya bukan 12 hektare, melainkan hanya delapan hektare. Padahal Gubernur akan menurunkan anggaran Rp300 miliar bersyarat tanahnya minimal 20 hektare,” kata Rudy ketika itu.
Dikemukakan, kalau di 2015 ada pembebasan tanah Ciateul maka harus dipikirkan jalan terbaik segera mewujudkan sarana olahraga terbesar tersebut, katanya.
Dikemukakan pihaknya memaklumi jika hingga kini ketersediaan sarana prasarana keolahragaan sangat memprihatinkan karena anggaran dikucurkan kebutuhan pembangunan keolahragaan dari APBD sangat minim.
Dia tak memerinci langkah guna merealisasikan pembangunan GOR Indoor di Ciateul itu. Hanya berharap ke depan, politik anggaran bisa berpihak pada keolahragaan agar beragam sarana prasarana keolahragaan dapat dibangun baik.
Terlebih dalam waktu tak lama lagi di Kabupaten Garut akan terbentuk Dinas Pemuda dan Olahraga.
Namun menegaskan, penataan Lapangan Olahraga Terbuka Merdeka Kerkoff di Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul, dan sarana olahraga lainnya dimasukkan pada RPJMD 2015.
Pantauan lapangan, kondisi areal bakal lokasi GOR Indoor di Ciateul sendiri saat ini hanya berupa lapangan dengan sebagian besar lahannya dijadikan warga sebagai lahan persawahan, dan sebagian lainnya ditanami tanaman palawija.
Beberapa kali tanah di areal tersebut dimanfaatkan untuk pelbagai kegiatan, seperti sepakbola, pacuan kuda, motocross, dan sejumlah kegiatan hiburan.
Beberapa kali pula sempat dijadikan warga berlatih mengendarai sepeda motor atawa mobil.
Namun kini, hanya dijadikan arena bermain anak-anak.
Beberapa bangunan permanen maupun non permanen pun muncul sekitar areal lapangan Ciateul. Tak ada garis batas jelas mengenai areal menjadi milik Pemkab lokasi GOR Indoor di kawasan tersebut.
Kabag Pemerintahan Setda setempat Nurdin Yana katakan, Pemkab membutuhkan sedikitnya Rp8 miliar membebaskan empat hektare lahan pada bakal lokasi GOR Indoor ini.
“Pembebasan lahan dilakukan bertahap, dan pada tahun ini kita baru mengajukan Rp1 miliar pada APBD Perubahan,” katanya pula.
******
Noel, Jdh.