Abah Ana Pertahankan Pemasaran Produk Kuliner Lokal

0
313 views

Esay/Foto : John Doddy Hidayat.

Garut News ( Sabtu, 12/03 – 2016 ).

Kini Bisa Melenggang Dengan Roda Dorongnya, Setelah Puluhan Tahun Terakhir Memikul Dagangannya.
Kini Bisa Melenggang Dengan Roda Dorongnya, Setelah Puluhan Tahun Terakhir Memikul Dagangannya.

Profil Inspiratif kali ini, Sabtu (12/03-2016), mengangkat sosok lelaki berusia berkisar 80 tahun an.

Yang sejak puluhan tahun lalu atawa sekitar 35 hingga 40 tahun terakhir tetap konsisten memertahankan pemasaran produk kuliner lokal.

Pria dikenal dengan nama maupun sebutan Abah Ana tersebut, juga ternyata masih tetap bersemangat tinggi setiap hari mengais rejeki berkeliling menapaki lintasan pinggiran Kota Garut, Jawa Barat.

Dawet Abah Ana.
Dawet Abah Ana.

Berupa “bubur lemu” berbahan baku tepung beras, yang antara lain dikombinasikan dengan sakoteng, santan, serta cairan gula merah.

Bahkan kini komoditinya itu, tak lagi dipikul dengan bersusah-payah dan langkah gontai.

Melainkan ada peningkatan menggunakan “roda dorong berkemasan apik”

Serta berlebel “Dawet Abah Ana”.

Sebelumnya, penganan yang didinginkan dengan es batu tersebut.

Kuliner Produk Kearifan Lokal.
Kuliner Produk Kearifan Lokal.

Setiap hari dijajakan dengan cara dipikul oleh penduduk kampung Panawuan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Garat ini.

Dia senantiasa setia melintasi tepian jalan raya sejak pagi hingga sore, meski dengan langkah tergopoh-gopoh.

Perlahan namun pasti mendatangi sejumlah lokasi para calon konsumen.

Lelaki tua tersebut, tetap pula sangat “concern” Dengan Profesi dan Keakhlian Dimilikinya.

Sebelumnya Sejak Puluhan Tahun Terakhir Memikul Komoditinya.
Sebelumnya Sejak Puluhan Tahun Terakhir Memikul Komoditinya.

Termasuk guna memenuhi kebutuhan setiap berbuka Puasa Ramadhan pada setiap tahunnya

Dikenal selama ini hampir tak pernah berhenti berdagang meski satu hari pun. 

Talenta serta kepuasan bathinnya memikul dagangan bubur lemu.

Kendati gerak serta langkahnya tak setegar saat berjualan pada tiga dasa warsa lalu, tetapi tetap bangga dengan produk kearifan lokalnya.

Sedangkan nilai jualnya, bisa diperoleh dengan harga berkisar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu setiap mangkoknya.

Setiap Hari Sejak Pagi Hingga Sore Lintasi Tepian Jalan Raya Pinggiran Kota Garut.
Setiap Hari Sejak Pagi Hingga Sore Lintasi Tepian Jalan Raya Pinggiran Kota Garut.

Sangat Patut Diapresiasi Positip.

Apalagi kini bermediakan roda dorong yang kinclong.

“Selamat, dan Sukses Selalu. Abah Ana”

 

 

*******

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here