Garut News ( Rabu, 28/05 – 2014 ).

Sekurangnya 5.500 kilogram “beras rumah tangga miskin” (raskin) dialokasikan penduduk Desa Citeras, Malangbong, Garut, Jawa Barat, terpaksa dikembalikan lagi ke gudang Bulog Tarogong.
Lantaran, raskin sebanyak 367 karung itu timbangannya kurang saat dilakukan pengecekan setelah ratusan karung diterima pada titik distribusi desa tersebut, Senin (26/05-2014) malam.
Informasi dihimpun menunjukkan, penemuan berkurangnya timbangan berawal ketika Polsek Malangbong menerima informasi dari warga, kondisi raskin warga Citeras tampak mencurigakan.
Karung-karung beras itu, berkondisi bolong-bolong bekas penusukan.
Dipimpin Kapolsek AKP Suhartono, melakukan pengecekan ratusan karung dikeluhkan warga ini.
“Ternyata, puluhan karung berkondisi banyak bolong,” kata Suhartono, Selasa (27/05-2014).
Terlihat jelas pada karung-karung raskin tersebut terdapat banyak lubang bekas tusukan, kemudian langsung ditimbang.
Hasilnya, terdapat banyak karung raskin timbangannya jauh berkurang dari seharusnya seberat 15 kilogram per karung.
“Karung mestinya berisi beras 15 kilogram, ternyata hanya berkisar 12-13 kilogram. Bahkan terdapat hanya 10 kilogram,” katanya.
Atas temuan tersebut, memerintahkan pengemudi truk merangkap petugas pengiriman raskin membawa lagi ke gudang Bulog, agar diganti raskin timbangannya sesuai.
Setiap karung kudu berisi beras sebanyak 15 kilogram.
Selain sopir, tiga kuli panggul diperiksa petugas ketika itu juga.
Sopir sempat bersitegang dengan petugas Polsek mengenai pengiriman kembali raskin ini.
Sopir menginginkan beras dikirim ke Desa Citeras dibawa kembali ke gudang Bulog, namun pengiriman penggantinya dilakukan menyusul.
Keinginan sopir tersebut ditolak petugas.
Akhirnya disepakati, sebelum raskin pengganti datang di Desa Citeras maka raskin terlanjur diturunkan di Desa Citeras dan timbangannya kurang tetap diamankan, dan tak dibawa dulu ke gudang.
Staf pemerintahan Desa, dan penduduk berharap penyelewengnya ditindak.
“Kami berharap petugas pengiriman raskin, sopir maupun kuli, agar diproses. Saya yakin jikak tak ditindak bisa dialihkan pengirimannya ke desa lain. Bukan dikirimkan lagi ke Dolog Garut,” kata Nandang(50), seorang tokoh warga setempat.
Hingga berita disusun, belum diperoleh keterangan dari Satuan Kerja Raskin kabupaten setempat, atawa Gudang Bulog.
Tak satu pun petugasnya bisa dihubungi untuk dikonfirmasi.
******
Noel, JDH.