322 KK Korban Amuk Cimanuk Enggan Direlokasi

322 KK Korban Amuk Cimanuk Enggan Direlokasi

616
0
SHARE
Sekretaris BPBD Kabupaten Garut.
Garut News Terbitkan Buku Puncak Amuk Cimanuk Bisa Tenggelamkan Garut.

“Puluhan Miliar Dana Hibah Terpaksa Dikembalikan”

Garut News ( Kamis, 12/09 – 2019 ).

Dari semula 436 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.180 penduduk korban puncak amuk Sungai Cimanuk Garut, Jawa Barat, 20 September 2016 silam enggan direlokasi dengan menempati rumah tapak, kini 114 KK di antaranya menjadi setuju direlokasi.

Sehingga gencar dibangun rumah tapak bagi 114 KK tersebut, masing-masing 90 KK bakal menempati lokasi relokasi di Kampung Ciseureuh Karangpawitan, dan 24 KK di Sukanegla Kecamatan Garut Kota, ungkap Sekretaris BPBD kabupaten setempat, Refi.

Kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis (12/09-2019), dia katakan pembangunan 114 unit rumah tapak itu menelan dana hibah (BNPB) Rp10,368 miliar, lantaran setiap unit rumah tapak ini dialokasikan pembiayannya Rp72 juta.

“Kini penyelenggaraan pembangunan fisiknya mencapai 30 persen selesai,” katanya.

Sedangkan 322 KK yang enggan direlokasi, terpaksa pengalokasian dana pembangunan 322 unit rumah tapaknya bernilai Rp23 miliar dikembalikan ke kas negara.

Sebab penggunaan penyerapan dana hibah BNPB tersebut memasuki masa perpanjangan kedua yang ‘deadline’ nya pada 30 September 2019.

Bahkan diperoleh pula informasi total pengembalian dana hibah bantuan pemerintah pusat ini, mencapai Rp49 miliar.

Kemudian yang tuntas direlokasi menempati rumah tapak bersumber anggaran hibah BNPB itu, tercatat 312 KK atau sekitar 1.560 penduduk. Sehingga seluruhnya yang menempati rumah tapak bakal menjadi 426 KK.

Mereka yang berikeras menolak direlokasi, antara lain beralibi pola ‘aset by aset’ tak sebanding dengan kerugian yang mereka alami, meski lokasi pemukimannya terletak pada zona bahaya bencana banjir.

Sebelumnya Garut News memberitakan, bantuan dari pusat berupa dana hibah senilai Rp140,08 miliar ini,  dialokasikan pada sektor perumahan, inprastruktur jalan dan jembatan, serta sosial ekonomi para korban terdampak.

Bagi pengadaan rumah dialokasikan biaya Rp65.160.205.500. Kemudian fasilitas umum termasuk MCK, drainase, PJU, dan TPT (Rp53.752.781.000), serta pembangunan sarana air bersih (Rp1.385.353.000).

Pembangunan rehabilitasi jembatan (Rp10.224.859.500), dan pembangunan irigasi dianggarkan (Rp4.051.235.500).

Peruntukan kegiatan pemulihan dan pengembangan sosial perekonomian para korban terdampak bencana, dialokasikan (Rp3.797.522.000) melalui penangananan institusi teknis UMKM.

Realisasi penyelenggaraan sosial ekonomi dilaksanakan setelah para pengungsi terdampak bencana banjir bandang Sungai Cimanuk, seluruhnya bisa menghuni rumah atau hunian tetap.

*********

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY