Garut News ( Jum’at, 13/04 – 2018 ).

Dari 25 paket pelatihan yang diselenggarakan “Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja” (UPT BLK) pada “Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi” (Disnakertrans) Kabupaten Garut, diikuti 400 peserta.
Kepala UPT BLK pada Disnakertrans kabupaten setempat, Uus R. Maulana, S.IP katakan pada Pebruari 2018 lalu terealisasi dua paket pelatihan berbasis masyarakat yang masing – masing paketnya diikuti 16 peserta, bersumber dana APBD Garut 2018.
Terdiri pelatihan menjahit di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah selama 20 hari, kemudian pelatihan service telepon genggam di Desa Nanjungjaya Kecamatan Banjarwangi juga berlangsung selama 20 hari.
Kemudian pada Maret 2018 diselenggarakan 10 paket pelatihan bertotal peserta 160 atau masing – masing paket diikuti 16 peserta berlangsung di BLK Garut, ungkap Uus R. Maulana kepada Garut News di ruang kerjanya, Jum’at (13/04-2018).
Dikemukakan, sepuluh paket pelatihan ini meliputi empat paket operator garmen berlangsung selama 45 hari, satu paket pelatihan audio vidio selama 22 hari, satu paket pelatihan las listrik selama 45 hari.
Kemudian satu paket pelatihan otomotif selama 30 hari, satu paket meubeler selama 30 hari, satu paket prosesing pengolahan perikanan juga selama 30 hari, serta satu paket pelatihan office administration asistant selama 35 hari.
Diagendakan pula pada 26 April 2018, masing – masing berlangsung pembukaan satu paket pelatihan otomotif dengan 16 peserta selama 50 hari, satu paket audio video diikuti 16 peserta selama 22 hari.
Disusul satu paket service telepon genggam dengan 16 peserta selama 35 hari, satu paket pelatihan office administration asistant diikuti 16 peserta selama 35 hari, dan lima paket pelatihan operator garmen masing – masing dengan 16 peserta selama 45 hari.
Selanjutnya pada Juli – Agustus 2018 berlangsung pelatihan “dengan” mobile unit training” (MTU) masing – masing dengan 16 peserta berupa audio vidio, teknis semprot meubeler, serta menjahit pakaian dasar.
Seluruh penyelenggaraan pelatihan itu berbasiskan kompetensi, dengan peserta lulusan SMP/sederajat, kecuali pelatihan komputer dan elektro terdiri lulusan SMA/sederajat.
Para lulusannya selain membuka usaha mandiri, juga menempati peluang kerja termasuk di luar Provinsi Jawa Barat, bahkan ada yang bisa bekerja di luar negeri, ujar Uus R. Maulana.
*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.