
‘Taman Satwa Cikembulan Tunjang Penguatan Ekonomi Kerakyatan’
Garut News ( Senin, 04/03 – 2019 ).
Manager Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin, SE Bersama Keluarga Beserta Seluruh Pengelola Lembaga Konservasi Umum tersebut.
Mengucapkan,
Selamat dan Sukses, Dirgahayu Hari Jadi ke – 206 Kabupaten Garut (16 Februari 1813–16 Februari 2019), siap menyuksuseskan Visi “Garut yang Bertaqwa, Maju dan Sejahtera”.

Juga siap menyukseskan pelaksanaan tema pembangunan 2019, berupa ‘Penguatan pelayanan publik yang ditunjang dengan kemantapan infrastruktur wilayah, ekonomi kerakyatan dan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera’.
Yang Berbasiskan Tiga Pilar Pembangunan, Berupa Penguatan Ekonomi Kerakyatan, Pemantapan Infrastruktur Wilayah, Serta Optimalisasi Pelayanan Publik.

Sedangkan Taman Satwa Cikembulan juga selama ini antara lain “Berhasil Menyelenggarakan Pengembangan Kemurnian Satwa” yang menunjang sektor kepariwisataan sekaligus menebar ‘Penguatan Ekonomi Kerakyatan’ sekitarnya.
Lantaran seekor bayi orangutan berjenis kelamin betina yang terlahir di Taman Satwa Cikembulan Kadungora dari hasil perkawinan induknya bernama “Unyil” berusia tujuh tahun dengan kekasihnya orangutan jantan bertubuh kekar bernama “Jana” berusia 10 tahun.

Dikemukakan, bayi orangutan ini lahir pada 10 Nopember 2018 pagi berberat badan sekitar satu kilogram, yang hingga kini berkondisi sehat. Merupakan kedua kalinya spesies Apendiks I itu, berhasil dibudidayakan lembaga konservasi umum ini. Sebelumnya yang lahir pertama pada empat tahun lalu oleh Wakil Bupati Helmi Budiman diberinya nama “Mojang” dari pasangan Jana dengan Jeni. Sehingga bayi orangutan hadiah peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut 2019 terlahir dari istri muda Jana, ujarnya Rudy Arifin, berseleroh.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut pada BBKSDA Jabar, Purwantono, S. Hut, MP menyatakan Taman Satwa Cikembulan selama ini berhasil mengembangbiakan satwa dilindungi Undang – Undang RI.
Kemuliaan Kasih Ibu Terhadap Anaknya, “Selamat Hari Ibu,,,” He..He.
“Membuktikan koleksi seluruh satwanya dapat berkembang, dan bisa beradaptasi,” ungkapnya.
Karena itu, perlu senantiasa terjamin kemurnian jenis setiap seluruh satwanya, melalui penyusunan peta atau daftar silsilah agar tak terjadi perkawinan yang sedarah, tandas Purwantono, antara lain mengingatkan.
Sebelumnya Kepala Seksi Pemanfaatan Pelayanan pada ‘Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam’(BBKSDA) Jawa Barat, Sanggara Yudha, S.Hut menyatakan, Taman Satwa Cikembulan merupakan ‘Lembaga Konservasi’(LK) Umum, yang memiliki daya saing.
Lantaran selama ini kiprahnya tak kalah dengan institusi serupa yang dikelola Yayasan, meski LK Umum Taman Satwa Cikembulan dikelola perusahaan milik perseorangan. Namun dinilai bisa berhasil menyelenggarakan pengembangan kemurnian jenis satwa di luar habitat aslinya.
Sehingga keberadaan Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora Garut ini, juga dinilai bisa menjadi ‘Stock opname’ maupun wahana kegiatan persediaan satwa di luar habitat aslinya, ungkap Sanggara Yudha kepada Garut News.
Dikatakan, LK Umum tersebut selain dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi, bisa pula menjadi tempat kegiatan penelitian ilmiah, termasuk pengembangan populasi satwanya berkemurnian jenis.
Seksi Pemanfaatan Pelayanan pada BBKSDA Jawa Barat, sebagai regulator yang antara menginventaris pemenuhan kebutuhan penambahan satwa agar menjadi sepasang supaya berlangsung pengembangannya, imbuh Sanggara Yudha.
Sedangkan pengembangan yang selama ini berhasil berlangsung pada Taman Satwa Cikembulan, antara lain Singa Afrika, Rusa Timor, Kakatua Jambul Jingga asal Papua, Macan Tutul, serta beberapa jenis satwa lainnya.
Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin mengemukakan pula, sangat mengapresiasi positip kunjungan pembinaan yang di antaranya diselenggarakan Seksi Pemanfaatan Pelayanan pada BBKSDA Jawa Barat, yang dihadiri pula Pimpinan BBKSDA Seksi Konservasi Wilayah (SKW) V Garut, Purwanto.
Agar kualitas pengelolaan LK Umum ini, bisa semakin meningkat guna memenuhi harapan semua pihak termasuk ragam kalangan, dan elemen masyarakat.
Rudy Arifin pun menjelaskan, anak Singa Afrika lahir pada 12 Desember 2017 kini berkondisi sehat, Rudy Arifin menawarkan pula kepada yang berminat menjadi ‘bapak angkat’ anak singa itu.
“Anak – anak singa tersebut kian digemari pengunjung termasuk pada liburan Maulid Nabi Muhammad Saw, yang banyak didatangi wisatawan,”ungkap Rudy Arifin.
Yang juga merupakan keberhasilan bahkan kebanggaan Kabupaten Garut. Pada ulang tahunnya ke-205 silam, memiliki taman satwa yang mengemban fungsi Lembaga Konservasi Umum.
******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.