Garut News ( Rabu, 31/12 – 2014 ).
Hingga memasuki lembaran baru awal 2015, sedikitnya 200 ribu penduduk dari sekurangnya 40 ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih dikepung ancaman bencana alam.
Mereka tersebar pada sedikitnya lima wilayah kecamatan, sehingga tak hanya ditanggulangi dengan kegiatan tanggap darurat, melainkan juga bertahap dan terencana segera direlokasikan.
Lantaran selama ini, umumnya berdomisili pada daerah bertebing-tebing, selama ini pula belum direlokasi, ungkap Bupati Garut Rudy Gunawan menjawab desakan pertanyaan Garut News di Pamengkang Gedung Pendopo kabupaten setempat, Rabu (31/12-2014) sore.
Malahan katanya, terdapat penduduk pada lima desa direncanakan bakal “bedol desa” setelah lokasinya mendapat kegiatan penelitian dari Tim Geologi.
Lantaran selama 2014 alokasi “Biaya Tak Terduga” (BTT) hanya Rp4 miliar sehingga minimnya pendanaan itu, mengakibatkan tak pernah terdapat kegiatan relokasi pemukiman penduduk.
Bahkan juga terdapat penduduk pernah menjadi korban bencana, selama tujuh tahun terakhir mereka masih belum direlokasi.
Mereka bakal pula segera direlokasikan pada 2015 dengan alokasi pendanaannya sekitar Rp1 miliar.
Pada bagian lain keterangannya, Rudy Gunawan mengakui selama 2014 tak bisa menuntaskan permasalahan semrawutnya para “Pedagang Kaki Lima” (PKL).
Sebab terdapatnya Permendagri, mewajibkan pemberdayaan PKL, dan bisa memindahkan pada lokasi pembangunan peruntukan lokasi PKL yang baru.
Sehingga selama ini penanganan PKl tak dilakukan refresif, karena 2014 belum tersedia cukup anggaran maka pada 2015 kembali dibangun tiga lantai sarana bagi PKL.
Sedangkan seputar Islamic Centre khusus disediakan sarana perdagangan untuk berakhir pekan, penanggulangan permasalahan PKL ini bakal segera terdapat peraturan bupatinya.
Dikemukakan, pada 2014 pun kualitas proyek pembangunan umumnya dinilai tak bagus, di antaranya pembangunan Puskesmas di Kecamatan Bungbulang, pemborongnya bisa terancam dipidanakan.
TPT serta pembangunan jalan lingkungannya pun tak berkualitas, karena itu Pemkab Garut memersilahkan BPK melakukan audit investigasi.
Menurut Rudy Gunawan, selama delapan tahun terakhir pertambahan panjang jalan hanya sejauh delapan kilomter.
Karena itu pada RPJMD hingga 2018 mendatang, bakal dibangun jalan baru sepanjang 81 kilometer, katanya.
Termasuk lingkar Cipanas bakal dilakukan pembebasan tanah, pusat keramaian pun diagendakan bakal dipindahkan ke lokasi Ciateul.
Kemudian lelang proyek pembangunan diagendakan berlangsung 15 Januari 2015, banyak proyek bernilai Rp16 miliar hingga Rp18 miliar, sehingga diharapkan banyak kontraktor dari BUMN yang masuk agar kualitas pekerjaannya memuaskan.
Dirinya pun terus menyelenggarakan konsolidasi agar terwujudnya keterbukaan informasi publik, katanya pula.
Dikemukakan refleksi akhir 2014 dilakukan evaluasi pelaksanaan pemerintahan, APBD, perijinan dan sebagainya.
Termasuk menggelar jumpa pers dengan kalangan media massa, antara lain Bupati didampingi Kepala Bagian Informatika, U. Basuki Eko.
Bupati juga banyak mendapatkan pertanyaan tajam dari kalangan jurnalis, serta kontribusi pemikiran pembangunan Garut pada segala bidang.
Di antaranya bupati mengaku mengenai bakal diberdayakannya “Lembaga Penyiaran Publik” (LPP) Radio Intan FM, diagendakan bisa bersaing dengan radio penyiaran swasta lainnya, demikian antara lain Rudy Gunawan.
***********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.