“Skandal Miras Oplosan Coreng Obsesi Garut Bermartabat”
Fotografer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Sabtu, 05/09 – 2015 ).

Para penenggak “minuman keras” (miras) oplosan yang bertumbangan diduga keracunan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ternyata hingga kini masih simpang siur.
Lantaran beberapa di antara mereka ditengarai tak sempat dibawa ke rumah sakit, atawa layanan kesehatan lain.
RSU dr Slamet Garut malahan mencatat hingga Jum’at (04/09-2015), jumlah pasien diduga keracunan minuman haram berbahan baku alkohol 70% dan bahan minuman suplemen yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut, mencapai 21 korban.

Mereka berasal dari Kecamatan Garut Kota, Cilawu, dan Kecamatan Cikajang. Enam korban di antaranya meninggal dunia, kemudian enam dibolehkan pulang, serta sembilan korban lain masih dirawat.
Keenam pasien meninggal dunia di rumah sakit terdiri Syamsul(24), Heri Budiman(20), Yana Suryana(39), Cecep(28), Adri(17), serta M. Rizki(15).
“Sedangkan masih dirawat kondisinya membaik, tetapi masih membutuhkan perawatan intensif. Sehingga belum dibolehkan pulang,” ungkap Humas RSU dr Slamet Garut Lingga Saputra bersama Kabag Hubungan Masyarakat Ade Sunarya, Sabtu (05/09-2015).

Ade juga tak menyangkal kemungkinan jumlah mereka diduga keracunan miras oplosan itu, lebih banyak daripada terdata pihak rumah sakit. Bisa jadi, ada dirawat di Puskesmas, Klinik, atau di rumah masing-masing dengan ragam alasan.
Bahkan informasi dari lapangan menunjukan, sedikitnya penduduk Garut Kota diduga keracunan miras oplosan tewas sebelum sempat dibawa ke rumah sakit, masing-masing GR, dan DG asal Dayeuh Handap, serta SS(22) asal kawasan Jalan Bharatayudha.
Ketiganya mengalami gejala sama para pasien diduga keracunan miras oplosan dirawat di rumah sakit, mirip mengalami over dosis obat-obatan. Mereka merasa pusing, sakit kepala, dan mual-mual usai menenggak miras oplosan.
Salah seorang aparat penegak hukum menolak disebutkan namanya malahan menyebutkan, dari pendataan dilakukannya, jumlah korban tewas diduga keracunan miras oplosan mencapai 13 korban.

“Beberapa di antara mereka tak dibawa ke rumah sakit, kemungkinan keluarga malu atawa takut,” katanya.
Sebelumnya, tragedi kemanusiaan serupa lantaran menenggak miras oplosan di Garut terjadi Desember 2014 menewaskan 17 korban. Kemudian Juli 2015 satu korban tewas, serta tujuh korban lainnya sempat kritis.
****
Noel, Jdh.