Garut News, ( Selasa, 08/10 ).
Sekurangnya 107.000 hektare kawasan hutan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berkondisi rawan atawa berpotensi mudah terbakar.
Lantaran nyaris pada setiap musim kemarau, diperparah kencangnya tiupan atawa kecepatan angin, sehingga bisa memudahkan terjadinya peristiwa kebakaran hutan.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kehutanan kabupaten setempat, Ir Sutarman di ruang kerjanya kepada Garut News, Selasa (08/10).
Karena itu, jajaran Dinas Kehutanan gencar menyelenggarakan sosialisasi pencegahan, dan penanggulangan kebakaran hutan itu.
Di antaranya diselenggarakan pada sejumlah wilayah kecamatan berbatasan langsung dengan hutan, kata Sutarman.
Antara lain pada penduduk di wilayah Kecamatan Samarang, Balubur Limbangan, Karangtengah, Pakenjeng, serta pada warga di wilayah Kecamatan Pangatikan.
Mereka diingatkan, agar berhati-hati bahkan tak perlu membuka lahan pertanian pada wilayah berbatasan langsung dengan kawasan hutan tersebut.
Selain itu, juga agar tak sembarangan membakar ranting pohon kering, dan senantiasa berhati-hati membuang puntung rokok masih menyala di dalam hutan.
Juga hendaknya bisa berhati-hati membuat api unggun, atawa berkemah sambil memasak di kawasan hutan.
Dikemukakan Sutarman, dari 107.000 hektare kawasan hutan di daerahnya, terdapat sekurangnya 75 ribu hektare di antaranya hutan lindung, selama ini paling luas di Kabupaten Garut.
Disusul terdapatnya kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas, serta kawasan hutan konservasi, katanya pula.
***** John.