Yayasan Tahfidz Garut Apresiasi Kepedulian Ragam Kalangan

Yayasan Tahfidz Garut Apresiasi Kepedulian Ragam Kalangan

763
0
SHARE
Yan Agus Supianto Bersama Rombongan Bersilaturahim, dan Menyampaikan Donasi Ke Ponpes Yadul 'Ulya, Sabtu.
Rombongan Berdialog Dengan Ustad Ponpes Yadul ‘Ulya.

“Ikut Serta Wujudkan Akhlak Mulia Peserta Didik”

Garut News ( Sabtu, 26/10 – 2019 ).

Pimpinan Yayasan Tahfidz Garut, M. Angga Tirta menyampaikan apresiasi positip terhadap kepedulian ragam kalangan, ternyata selama ini bisa menunjang penyelenggaraan pendidikan keagamaan pada lingkungan Ponpes Modern Digital, Yadul ‘Ulya Kampung Panawuan Tarogong Kidul Garut, Jabar.

Sehingga lembaga pendidikan ini kian termotivasi senantiasa dapat eksis dengan kemandiriannya melalui pengelolaan ‘amanah’ dari para orangtua santri, juga amanah yang ditipkan para donatur.

“Titipan amanah tersebut, sebagai peran serta dari seluruh pemberi kepercayaan guna mewujudkan akhlak mulia setiap seluruh peserta didik,” imbuh M. Angga Tirta kepada Garut News melalui ponselnya, Sabtu (26/10-2019), malam.

Bersama Mengelola Amanah Mulia.

Lantaran mencerdaskan generasi bangsa berbasikan peningkatan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia itu, sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi, ungkapnya.

Acap kita terlena, semangat tinggi mengejar harta, pernahkah kita bertanya? mana yang lebih utama memburu ilmu atau memburu harta? Ilmu menjaga manusia, manusia menjaga harta. Bertambah ilmu dalam amalan, berkurang harta dibelanjakan. Ilmu menerangi hati, harta mengeraskan hati. 

“Sehingga Dengan Ilmu, Iman, dan Taqwa Terkendali Nafsu Manusia”

Cuplikan syair lagu Bimbo itu, juga sejalan dengan pandangan Buya Hamka yang antara lain menyatakan, kekayaan hakiki ialah mencukupkan apa yang ada, sudi menerima berapapun karena itulah nikmat Tuhan.

Senantiasa Beramal Sholeh.

Juga tidak kecewa bila jumlahnya berkurang, karena harta hanyalah titipan. Datang dan pergi.

“Harta tidak dicintai karena dia harta. Harta hanya dicintai sebab dia pemberian Tuhan. Dipergunakan kepada yang berfaedah,” imbuh Hamka, kelahiran 17 Februari 1908, di Sungai Batang Maninjau, Sumatra Barat.

Dikemukakan Hamka, jika dilimpahkan banyak harta, penggunaannya harus untuk amal dan ibadah, untuk membina keteguhan hati menyembah Tuhan.

Karena itu, pentingnya ‘jihad’ harta. Khususnya dalam membangun Lembaga Pendidikan Islam, bahkan dengan kekuatan berjamaah Ponpes Yadul ‘Ulya bisa terwujud, imbuh M. Angga Tirta pula.

Seluruh Santri Yadul ‘Ulya Menjemput Para Guru Seusai Mengikuti Diklat SAR,

Ponpes Modern Digital, yang menyajikan proses pembelajaran juga menghafal maupun Tahfiz Qur’an, dan Hadis serta adab ini. Dibangun dengan kekuatan berjamaah serta semangat mendonasikan harta untuk pendidikan.

“Agar gererasi mendatang berilmu, beriman, dan bertaqwa,” ujar Angga Tirta.

Sehingga dipastikan bisa mewujudkan generasi terbaik itu, di antaranya dengan dukungan tingginya pasokan semangat berjihad harta, yang juga dapat menolong kita kelak di Yaumil akhir.

“Sebab harta dipergunakan kepada yang berfaedah”

********

Esay/Fotografer : JDH.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY