Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Senin, 04/09 – 2017 ).
Pelatihan berbasis kompetensi pada program “Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas” (PKTKP).
Antara lain dimaksudkan mewujudkan tenaga kerja mandiri.
Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, juga berkemampuan menggali ragam potensi daerah secara lebih intensif guna menanggulangi pengangguran.
Penegasan tersebut di antaranya mengemuka dari Kepala “Unit Pelaksana Teknis Balai Latihat Kerja” (UPT BLK) pada “Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi” (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Uus R. Maulana, SIP saat menyampaikan sambutan Kepala Disnakertrans kabupaten setempat, H.R Tedi, S.Sos, M.Si.
Ketika membuka Pelatihan berbasis kompetensi pada program PKTKP di BLK Garut, Senin (04/08-2017), dikemukakan pula rangkaian helatan ini sangat berdampak positip.
Lantaran bisa menghasilkan tenaga kerja profesional bahkan dapat mewujudkan wirausaha yang tangguh, sebab dimilikinya tiga aspek penting terdiri ‘pengetahuan, keterampilan, dan sikap’.
Karenanya Uus R. Maulana pun sangat mengharapkan, agar selama mengikuti pelatihan tersebut. Benar-benar diikuti dengan sebaik mungkin kemudian pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang dimiliki juga benar-benar selain dimanfaatkan untuk diri sendiri, juga senantiasa terus ditumbuh kembangkan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pada pelatihan itu pula memprogramkan penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi kalangan “disabilitas”.
Di antaranya para penderita tuna rungu di kabupaten setempat.
Dikatakan, mereka mengikuti penyelenggaraan pelatihan keterampilan menjahit diagendakan berlangsung sejak 4 September 2017 selama 40 hingga 45 hari diikuti 16 peserta, empat di antaranya peserta laki-laki.
Pelatihan keterampilan itu pun dimaksudkan bisa segera memenuhi ketentuan pengalokasian satu persen tenaga kerja disabilitas atau sekitar 60 tenaga kerja dari total seluruh 6.642 tenaga kerja pabrik sepatu milik PT Chang Shin di wilayah Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat.
Sedangkan hingga kini baru terpenuhi 28 tenaga kerja disabilitas, sehingga secara bertahap segera dilaksanakan pelatihan keterampilan menjahit lanjutan bagi 16 disabilitas ini.
Dijelaskan Uus R. Maulana, penyelengaraan pelatihan yang diagendakan dimulai 4 September 2017 tersebut, diperuntukan pula bagi program dua paket peserta berkondisi normal dengan 32 peserta berjenis keterampilan menjahit baju, maupun garmen.
Sedangkan tiga paket berikutnya yang berlangsung pada rentang waktu bersamaan, terdiri pelatihan keterampilan sepeda motor dengan 16 peserta.
Disusul kemudian las listrik (16 peserta), dan pelatihan audio visual dengan 16 peserta pula.
Sehingga total peserta pelatihan enam paket seluruhnya 96 calon tenaga kerja.
Mereka disyaratkan minimal lulusan SMP atau sederajat, bersumber dana pelatihan kerja dari APBN 2017.
UPT BLK Garut, juga mendesak bisa segera memenuhi kebutuhan pembangunan aula, serta mes atau rumah singgah minimal berkapasitas 16 orang, sehingga diusulkan pada rencana kerja 2017 ini.
Sedangkan sejak 2016 lalu hingga kini, UPT BLK tersebut berhasil menyelenggarakan ragam jenis pelatihan keterampilan bagi sedikitnya 100 an calon tenaga kerja.
*********