TWA Gunungapi Papandayan Garut Berkondisi Karut-marut

TWA Gunungapi Papandayan Garut Berkondisi Karut-marut

720
0
SHARE

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Ahad, 10/04 – 2016 ).

Pos Pertama Pembelian Karcis.
Pos Pertama Pembelian Karcis.

Foto berita akhir pekan ini, Ahad (10/04-2016).

Garut News memotret “Taman Wisata Alam” (TWA) Gunungapi Papandayan di wilayah Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, selama ini dikelola pihak BKSDA di kabupaten setempat.

Ironis, berkondisi karut-marut.

Kondisi memprihatinkan tersebut, terutama dirasakan menjelang memasuki lapangan parkir, yang kini dikosongkan.

Pungutan Biaya Pada Pos Kedua Depan Portal Lapangan Parkir yang Kini Dikosongkan.
Pungutan Biaya Pada Pos Kedua Depan Portal Lapangan Parkir yang Kini Dikosongkan.

Namun pada pinggiran lapangan parkir itu masih terdapat sekitar dua kios beroperasional menjajakan makanan dan minuman ringan.

Sedangkan areal parkir kendaraan roda dua maupun roda empat, menjadi berlokasi sebelum memasuki lapangan parkir yang dikosongkan.

Berdesak-desakan dengan merebak-maraknya lapak para pedagang kaki lima.

Sehingga menyulitkan kendaraan yang hendak membongkar muatan perangkat berkemah/pendakian termasuk para pendakinya.

Fenomena ini, juga diperparah meski pengunjung tak menitipkan barang apapun.

Semrawut.
Semrawut.

Tetapi masih dipungut biaya setiap individunya, di pos kedua di depan portal lapangan parkir dikosongkan.

Padahal karcis masuk dipungut sejak pada pos pertama.

Mobil yang hanya menurunkan barang serta pengunjung pun dipungut biaya Rp20 ribu, yang setelah dilakukan penawaran bisa menjadi Rp10 ribu.

Menurut petugas pada pos pertama, terdapat sedikitnya “seribu” pengunjung pada Sabtu (09/04-2016) malam.

Mereka umumnya melakukan pendakian sekaligus berkemah.

Aturan yang Tak Jelas.
Aturan yang Tak Jelas.
Kendaraan Pengunjung Sabtu Malam.
Kendaraan Pengunjung Sabtu Malam.

Berdatangan dari seputar Kabupaten Garut, juga berasal dari luar kabupaten tersebut.

Pada pos dua, rombongan pengunjung hanya diberi plastik atawa keresek hitam untuk membuang sampah.

 

*******

 

 

 

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY