TKW Asal Garut Menghilang di Arab Saudi

TKW Asal Garut Menghilang di Arab Saudi

934
0
SHARE
Yusuf Nuryana Bersama Istri laporkan Nasib TKW Asal Garut.

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Senin, 19/06 – 20176 ).

Yusuf Nuryana Bersama Istri laporkan Nasib TKW Asal Garut.
Yusuf Nuryana Bersama Istri laporkan Nasib TKW Asal Garut.

Seorang “Tenaga Kerja Wanita” (TKW) asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga menghilang di Arab Saudi.

Lantaran sejak enam bulan terakhir sama sekali tak ada kabar beritanya, bahkan meski berulangkali dihubungi tetapi keberadaannya tak bisa dilacak.

Demikian dikemukakan Yusuf Nuryana (41) kepada Garut News, Senin (19/06-2017), ketika melaporkan peristiwa tersebut langsung kepada Kepala Seksi Penempatan Kerja pada Disnaker  dan Transmigrasi kabupaten setempat, Arif Rahman.

Yusuf bersama istrinya mendatangi Kantor Disnaker, karena kepeduliannya selama ini terhimpun dalam  paguyuban mantan para pekerjan di luar negeri.

Ia pun mengaku mendapatkan keluhan suami TKW  sulit menghubungi istrinya yang ke luar negeri sejak sekitar tahun 2011, sedangkan suami TKW ini juga kini telah memiliki istri lagi.

“Setiap menghubungi TKW tersebut, telepon genggamnya diangkat tetapi sama sekali tak mau menjawab panggilan,” ungkap Yusuf Nuryana.

Kepala Seksi Penempatan Kerja, Arif Rahman mengemukakan segera menindaklanjuti laporan itu secara prosedural antara lain melalui pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

“Dipastikan kami memprosesnya, setiap ada TKW asal Garut bermasalah. Baik yang lebal maupun meski yang dinilai ilegal keberangkatannya,” ungkap Arif Rahman.

Dalam pada itu, Yusuf Nuryana pernah bekerja di Brunai Darusalam pada 2012 hingga 2013 di bidang konstruksi, elektro, dan meubeler.

Sekembalinya ke kampung halaman di Bayongbong melanjutkan kembali usaha kewiraswastaannya menenun manual akar wangi “Rahayu”, dengan memproduksi kopiah, taplak meja, dompet dan lainnya beromset penjualan Rp85 juta setiap bulan.

Segmen pasarnya Jakarta, Kalimantan, dan Surabaya, yang sebelumnya pun dijalani dengan “Alat Tenun Bukan Mesin” (ATBM) namun sempat kolaps, sehingga memulainya kembali dari titik nol.

Keberhasilan membangkitkan usaha ini menjadikan Tenun Akar Wangi “Rahayu” pernah mkendapatkan penghargaan dari majalah mingguan berita ternama terbitan Jakarta, katanya.

 

********

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY