Wisata Konservasi Garut Dipadati Lima Ribu Pengunjung

Wisata Konservasi Garut Dipadati Lima Ribu Pengunjung

724
0
SHARE

“Sebagian Besar Berdatangan Dari Luar Kabupaten Garut”

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Ahad, 08/05 – 2016 ).

aa320Destinasi wisata konservasi “Taman Satwa Cikembulan” di wilayah Kecamatan Kadungora Garut, Jawa Barat, selama libur panjang ini dipadati sedikitnya lima ribu pengunjung.

Mereka sebagian besar berdatangan dari luar kabupaten setempat, di antaranya berasal dari Indramayu, Cirebon, Sumedang, dan Tangerang.

Bahkan terdapat pula beberapa wisatawan asal mancanegara.

Satu Di antara Sekitar 800 Spesies Apendiks I Berhasil Dibudidayakan Taman Satwa Cikembulan, Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman Sangat Mengapresiasi Positip. Sehingga Bayi Kakatua itu Diberinya Nama ‘Visi’, Visi Kini Beranjak Remaja Bertengger Bersama Induknya”.
Satu Di antara Sekitar 800 Spesies Apendiks I Berhasil Dibudidayakan Taman Satwa Cikembulan, Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman Sangat Mengapresiasi Positip. Sehingga Bayi Kakatua itu Diberinya Nama ‘Visi’, Visi Kini Beranjak Remaja Bertengger Bersama Induknya”.

Manager satu-satunya taman satwa di Provinsi Jawa Barat tersebut, Rudy Arifin katakan total jumlah pengunjung selama libur empat hari berturut-turut dipastikan bisa lebih membludak jika tak terganjal kerap berlangsung turun hujan.

“Namun dikunjugi lima ribu wisatawan pun ‘alhamdullillah’, masih banyak diminati meski kondisi lintasan ruas badan jalan menuju obyek wisata edukatif ini, relatif sempit malahan banyak berlubang atawa rusak,” ungkapnya pula kepada Garut News, Ahad (08/05-2016) sore.

Dikemukakan, setiap seluruh pengunjung umumnya berdatangan bersama keluarga, selain menikmati liburan panjang, juga detail mengenali ragam spisies satwa langka yang dilindungi Undang-undang RI.

Termasuk, “Satu Di antara Sekitar 800 Spesies Apendiks I Berhasil Dibudidayakan Taman Satwa Cikembulan, Wakil Bupati Sangat Mengapresiasi Positip. Sehingga Bayi Kakatua Diberinya Nama ‘Visi’, Sedangkan Bayi Betina Orangutan Diberi Nama ‘Mojang’”

aa348Menyusul, sepasang Kakatua Jambul Jingga (Cacatua Silphurea) Asal Papua “menghadiahi” peringatan bersejarah hari jadi 203 Tahun Garut (16 Pebruari 1813 – 16 Pebruari 2016).

Lantaran salah satu satwa langka dilindungi Undang-undang RI dari sekitar 800 Spesies Berpredikat Apendiks I tersebut.

Berhasil Dibudidayakan Taman Satwa Cikembulan.

Rudy Arifin mengungkapkan, Kakatua Jantan berusia 18 tahun sedangkan betinanya 15 tahun, selama setahun mereka disatu kandangkan hanya mereproduksi satu telur.

“Alhamdullillah selama 50 hari, telur ini bisa menetas pada Januari lalu kini bisa diketahui berjenis kelamin jantan” ungkapnya.

Sejoli dari Ordo “Passittaciformes” berfamili “Passittacidae” asal provinsi paling Timur Indonesia itu, ternyata bisa memproduk satu telur kemudian berhasil menetas pada sarang, yang dikemas sesuai dengan habitat aslinya.

Terdapat Pengunjung Taman Satwa Asal Bandung Menaiki KA, dan Turun di Stasiun Kadungora, Garut.
Terdapat Pengunjung Taman Satwa Asal Bandung Menaiki KA, dan Turun di Stasiun Kadungora, Garut. Mereka Hindari Kemacetan Arus Lalulintas.

Berupa pohon kelapa yang dilubangi, dengan penjagaan ketat “Keeper” atawa pawang satwa ini, Edin Mulyadin, yang juga setiap hari senantiasa membersihkan kandang serta menyajikan konsumsi biji-bijian berupa jagung pipilan, kacang tanah, serta kwaci.

Pada setiap “Long Weekend”, mengundang decak kagum sedikitnya lima ribu pengunjung taman satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat ini.

“Ketika salah satu macan tutul di taman satwa ini melahirkan, Bupati Garut H. Rudy Gunawan memberinya nama Si Bulan, sekarang Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman berkenan memberi nama pada anak Kakatua Langka yang dilindung Undang-undang RI ini,” imbuh Rudy Arifin.

Lintasi Lingkar Nagreg Seusai Kunjungi Taman Satwa.
Lintasi Lingkar Nagreg Seusai Kunjungi Taman Satwa.

Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman antara lain mengemukakan apresiasi terhadap eksistensi Taman Satwa Cikembulan, sehingga memberi nama anak burung Kakatua, serta bayi betina orangutan.

Yang selama ini berhasil dibudidayakan lembaga konservasi tersebut.

Apalagi kehadiran warga baru anak Kakatua itu, menjadikan Taman Satwa Cikembulan sekarang memiliki koleksi bertotal populasi satwanya sekitar 568 ekor pada 114 spisies, ungkap Wabup Helmi Budiman.

Pemberian Nama Visi, lantaran burung memiliki mata yang tajam juga suara yang bisa mirip manusia. Sehingga agar Masyarakat Garut memiliki visi yang menjadi komitmen bersama, “Garut Bermartabat, Nyaman, Sejahtera”.

Sedangkan Nama Mojang, sebab juga terdapat kawasan hutan yang harus kita jaga kelestariannya pada Wilayah Garut-Bandung.

Yaitu “Kamojang,” imbuh Wabup Helmi Budiman.

 

********

SHARE
Previous articleYY
Next article51.882 Murid SMP/MTs Garut Siap Ikuti UN

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY