Sembilan Cara Lindungi Data dari Ancaman Penyadapan

Sembilan Cara Lindungi Data dari Ancaman Penyadapan

749
0
SHARE

Jakarta, Garut News ( Jum’at, 22/11 ).

Ilustrasi. (Ist).
Ilustrasi. (Foto : John Doddy Hidayat).

Isu penyadapan dilakukan NSA ramai diperbincangkan banyak orang.

Terbaru kasus penyadapan dilakukan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Presiden SBY.

Berdasar pengamatan, mata-mata sering mendapatkan informasi rahasia mengandalkan kemajuan teknologi saat ini, salah satunya jaringan Internet.

Jika begitu, melindungi data rahasia menjadi sangat penting dilakukan saat ini.

Dikutip dari situs Gizmodo, pengguna jaringan Internet sebenarnya bisa melindungi data pribadi mereka.

Berikut ini sembilan cara yang bisa dilakukan untuk melindungi data tersebut:

1. Instal Kode Pengaman
Jika Anda sering menggunakan Facebook atawa e-mail berkomunikasi, pastikan segala informasi penting di dalamnya tetap terjaga.

Caranya, instal OTR (off the record) messaging, untuk memasukan kode pengamanan saat mengunakan layanan tersebut.

Pastikan teman Anda juga menginstalnya agar setiap percakapan dilakukan hanya bisa diketahui pihak mengetahui kodenya.

2. Gunakan Browser HTTPS
Jika Anda sering menggunakan Chrome atau Firefox, tambahkan jaringan aplikasi HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) untuk keamanan yang lebih baik.

Dengan menambahkan HTTPS, Anda dapat langsung memasangkan sandi pada halaman situs dikunjungi.

Apalagi, jika Anda internetan di warnet, jaringan HTTPS ini jadi penting dipasangkan.

3.Gunakan Sandi pada Hard Drive
Bagi pengguna sistem operasi terbaru Windows, Macs, iOS, dan Android, Anda bisa langsung memasukkan sandi pada penyimpan di hard drive.

Jika tidak dinyalakan, dalam hitungan menit, akses pihak ketiga bisa terbuka untuk dapat menyalin data disimpan pada komputer, laptop, tablet, dan ponsel, bahkan jika mereka tak tahu password Anda.

4. Password yang Kuat
Meski sangat sederhana, pemasangan password pada e-mail, perangkat, dan layanan web terbukti ampuh melindungi pengguna dari serangan pengintai data.

Namun sering kali password dibuat asal-asalan, sehingga pengguna malah lupa.

Atau, password pada setiap akun sama semua, baik untuk e-mail, Facebook, atau Google +.

Supaya lebih aman, gunakanlah gabungan angka dan huruf membuat password.

Semakin ‘repot’ Anda mengetik password, maka keamanan akun lebih terjaga.

5. Pasang Tor Stinks
Tor Stinks adalah program yang dapat melindungi pengguna dari anonimitas online bisa menyeret Anda ke jaringan server tak dikenal.

Dengan menginstal Tor, Anda bisa menyembunyikan identitas dari pihak ‘pengawas’ mungkin ingin menyalahgunakan akses tersebut.

6. Hidupkan Two Factor Authentication
Factor Authentication atawa faktor otentikasi, sistem keamana ada di Google, Twitter, dan Dropbox, bisa diaktifkan sesuai kebutuhan penggunanya.

Jika aktif, saat memasukkan password, muncul kotak nomor konfirmasi berubah teratur melindungi pengguna dari serangan situs atau cloud.

7. Periksa Kembali Fail Lampiran
Malware dapat masuk ke komputer Anda melalui e-mail atau website diajak ‘kerja sama’.

Browser baik melindungi penggunanya dari ancaman serangan web tak dikenal.

Namun, ternyata attachment atau data lampiran dikirim ke e-mail Anda bisa menjadi celah masuknya gangguan tersebut.

Jika Anda sering menerima fail kiriman, jangan langsung membukanya.

Atau, pastikan Anda mengenal alamat pengirim menghindari hal tak diinginkan.

8. Selalu Perbarui Software dan Anti Virus
Memerbarui software pada perangkat, selain mengurangi bug, perusahaan sebenarnya ingin melindungi Anda.

Jika software diperbarui, virus pun tak mudah masuk dan mengganggu kinerja perangkat Anda, atawa bahkan mencuri data diam-diam.

Pastikan juga pasang anti virus perlindungan ganda.

9. Simpan Informasi Rahasia
Menjaga informasi penting Anda miliki keharusan jika tersambung Internet.

Salah satu caranya, menggunakan program TrueCrypt untuk mengenkripsi data di USB secara terpisah.

Selain menggunakan USB, Anda juga bisa menyimpan data penting pada laptop lama jarang digunakan.

Gunakan laptop lama keadaan offline keperluan editing, dan membaca data agar keamanan tetap terjaga.

RINDU P HESTYA | GIZMODO/ Tempo.co

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY