Garut News ( Rabu, 10/06 – 2015 ).
Rumah Sakit TNI Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi pelopor maupun pertama di Indonesia yang menyelenggarakan program layanan “Pengobatan Terafy Rumatan Metadon” (PTRM).
Launching atawa peluncuran jasa layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS terkait perlindungan “Hak Azasi Manusia” (HAM) tersebut, berlangsung Rabu (10/06-2015).
Disaksikan langsung pakar kejiwaan RSHS Bandung, Teddy Hidayat serta Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah 030402 Garut, Letkol CKM. Asep.
Hadir pula pada rangkaian helatan ini, antara lain para pemangku kewajiban termasuk jajaran Dinkes, jajaran RS TNI Guntur, PKBI serta Ketua “Komisi Penanggulangan AIDS” (KPA) kabupaten setempat Guntur Yana Hidayat.
Teddy Hidayat kepada Garut News katakan, terdapatnya jasa layanan kesehatan tersebut sangat patut diapresiasi positip, lantaran sebagai pelopor atawa hingga kini yang pertama di Indonesia.
Sehingga para penderita HIV/AIDS senantiasa memiliki peluang meningkatkan kualitas imnunitasnya, sekaligus sebagai wahana menempuh upaya proses penyembuhan.
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah 030402 Garut, Letkol CKM. Asep mengemukakan kesiapannya memberikan jasa layanan terbaik, yang juga selama ini “concern” memberikan jasa layanan bagi sedikitnya 80 penderita HIV/AIDS.
Apalagi menjadi yang pertama di Indonesia menyelenggarakan program layanan PTRM, tertumpu tanggungjawab dan kebanggaan bisa memberikan kualitas jasa layanan terbaiknya, tandas Letkol CPM Asep, antara lain menambahkan.
Sebelumnya pakar kejiwaan Teddy Hidayat, Sp.Kj detail mempresentasikan ragam bahaya penyalahgunaan Narkoba, serta pelbagai upaya pencegahan, serta penanggulangannya.
Berlangsung pula dialog interaktif, termasuk kesediaan Pemkab Garut dan KPA setempat juga PKBI memberikan dukungan penuh terhadap diluncurkannya jasa layanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS itu.
Ketua KPA Guntur Yana Hidayat katakan, hingga akhir Mei 2015 di kabupatennya terdapat 417 penderita positip HIV/AIDS. Terdiri 113 kasus HIV dan 304 kasus AIDS.
Penyebab utamanya antara lain faktor seks, Narkoba menggunakan jarum suntik (penasun), serta sekitar 17 kasus penularan dari ibu kepada bayinya.
Dikemukakan, meski Kabupaten Garut menjadi urutan ke-20 besar, upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.
Tetapi KPA tetap menyerukan agar setiap “Orang Dengan HIV/AIDS” (ODHA), seluruhnya bisa mendapatkan jaminan layanan BPJS.
Sehingga peran serta dan dukungan Pemkab Garut, amat sangat diharapkan, imbuh Guntur Yana Hidayat, mengingatkan.
Dia katakan, sedangkan dari sedikitnya 410 penderita positip HIV/AIDS yang tercatat hingga akhir Maret 2015 lalu, tersebar pada 26 wilayah kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat,
Terdapat 138 penderita di antaranya tewas mengenaskan.
Mereka 410 penderita ini, termasuk ditemukannya tujuh kasus terbaru positip pada Maret 2015, juga seorang penderitanya tewas.
**********
Esay/Fotografer :
John Doddy Hidayat.
