Garut News, ( Rabu, 23/10 ).
Meski masih duduk di bangku SMA, Kevin Terris, pelajar The Webbs School, berhasil mengalahkan kejelian paleontolog dalam menemukan fosil dinosaurus.
Terris menemukan dinosaurus tersebut saat sekolahnya mengadakan penggalian bersama pakar palaentolog Raymon M Alf Museum of Paleontology.
Sementara paleontolog yang beberapa hari sebelumnya mengobservasi wilayah sama, dan tak menemukan apa pun, Terris berhasil menemukan fosil berharga.
Dinosaurus ditemukan Terris, jenis dinosaurus sepintas mirip bebek dari sisi mulutnya tampak seperti paruh.
Disebut Parasaurolophus, dinosaurus itu diperkirakan hidup 75 juta tahun lalu.
Terris sebenarnya menemukan fosil tersebut pada 2009.
Namun, upaya perizinan penggalian serta penggalian sendiri, dan identifikasi membuat hasil penelitian baru diumumkan kali ini.
Hasil riset ini dipublikasikan di jurnal PeerJ.
Dinosaurus ditemukan sebenarnya masih bayi, diperkirakan berukuran 1,8 meter.
Dinamai Joe, fosil ini fosil dinosaurus paling muda, dan kompleks dalam golongannya.
Saat dewasa, jenis dinosaurus ini diperkirakan bisa berukuran hingga hampir delapan meter.
Dinosaurus tersebut dahulu hidup di wilayah Amerika Utara bagian barat.
Jenis ini dikenal dengan karakteristik tulang berbentuk serupa tabung ada di atas kepalanya.
Ilmuwan percaya, bagian itu berfungsi menghasilkan suara membantu komunikasi.
Berkomentar tetang penemuannya, Terris mengatakan, “Awalnya saya tertarik melihat sebuah tulang menonjol dari sebuah batu. Ketika kita kemudian melihat tengkorak, saya sangat bahagia.”
Banyak dinosaurus golongan Parasaurolophus dewasa ditemukan.
Namun, temuan ini unik lantaran merepresentasikan Parasaurolophus kala mudanya.
Saat muda, dinosaurus ini hanya punya tonjolan di kepala kemudian berkembang menjadi organ serupa tabung di kepala.
Andrew Farke dari Raymond M Alf Museum of Paleontology, dan timnya melakukan pemindaian untuk merekonstruksi kemampuan vokal bisa diproduksi bayi maupun dewasa dinosaurus jenis ini.
“Kalau dewasa dinosaurus ini bisa menghasilkan suara gonggongan, maka bayi dinosaurus ini menghasilkan kicauan,” kata Farke seperti dikutip International Business Times, Selasa (22/10/2013).
“Bersama kenampakan visualnya, ciri ini mungkin membantu hewan hidup di wilayah sama untuk tahu siapa ‘bos’ dari kelompok itu,” ujar Farke.
Berdasar sampel tulang, Sarah Werning dari Stony Brook University juga terlibat studi ini, katakan dinosaurus itu mati dalam usia sangat muda.
Dinosaurus punya lingkaran tahun seperti pada pohon.
Pada fosil dinosaurus ini, ilmuwan tak menemukan satu lingkaran pun.
Editor : Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com