“Amuk Cimanuk Bisa Tenggelamkan Garut Menjadi Koleksi Perpustakaan, Cetakan Jilid Pertama Capai Sedikitnya 3.000 Ekslemplar, Segera Terbit Edisi Jilid Berikutnya”
Oleh : dr H. Helmi Budiman
Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 20/09 – 2017 ).
Korban jiwa beserta ragam hak milik penduduk, serta porak-porandanya aset milik pemerintah, akibat terdampak amuk Sungai Cimanuk yang puncak terjangannya berlangsung hingga menjelang tengah malam yang “simpe” pada, Selasa (20/09-2016) lalu.
Hendaknya kita maknai bersama dengan “tawaqal”, juga dengan pola pikir yang jernih, bernas juga dengan pola pikir yang cerdas.
Lantaran, Kata Steven Covey, ”Kalau kamu melihat semua masalah sumbernya ada di luar dirimu, maka kamu adalah orang yang paling bermasalah.”
Maka yang harus kita ubah adalah cara kita melihat sesuatu. Ketimbang menjadi reaktif, menganggap diri kita adalah produk dari pelbagai situasi di sekitar kita, Covey menyarankan
sikap proaktif.
Orang proaktif memilih sikap yang dia ambil sebagai respons terhadap situasi yang dia hadapi, berdasarkan nilai yang dia anut. Ia mengendalikan situasi, bukan dikendalikan situasi.
Karena itu, tak sepantasnya jika menyikapi sepanjang lintasan Sungai Cimanuk itu sebagai “monster” yang menakutkan.
Melainkan sebagai “amanah” yang bisa kita wujudkan bersama menjadi “berkah”, menjadi denyut nadi pemicu ragam aktivitas sosial perekonomian masyarakat pada sepanjang yang dilintasinya.
Mewujudkan potensi bencana menjadi berkah, bisa direalisasikan dengan peran serta pelbagai elemen dan komponen masyarakat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Membangun komunikasi dengan alam sekaligus bersahabat dengannya, memerlakukannya dengan arif, memelihara dan menjaga, serta merawat lestari ragam vegetasi yang dilintasi sungai terpanjang di kabupaten ini.
Maka diterbitkannya produk reportase Garut News, tertumpu “asa” guna bercermin bersama.
Kerap sumber prahara berawal dari produk perilaku kita sendiri.
*******
“Refleksi Setahun Puncak Amuk Cimanuk”
Refleksi setahun puncak amuk Sungai Cimanuk, pada Rabu (20/09-2017), juga bersamaan hendak memasuki Tahun Baru Hijriyah 1439 H/2017.
Sehingga sepatutnya bisa kita maknai bersama, bersama-sama pula kita “berhijrah” menuju ke arah yang lebih baik maupun lebih berkualitas dalam ragam sisi kehidupan, dan penghidupan.
Kita tinggalkan hari kemarin yang kelabu, kemudian bersama merangkai hari esok yang lebih elok.
Sehingga hari ini bisa lebih baik daripada hari kemarin.
Selanjutnya merajut hari esok dengan ragam kemasan inovasi juga kreativitas, agar hari esok itu pun bisa lebih baik dari hari ini,
Amien ya Rabbal Alamien.
********
(John D. Hidayat).