Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 21/05 – 2017 ).
Hingga berita ini disusun terdapat ratusan pengungsi korban amuk Sungai Cimanuk termasuk pejabat pada “Dinas Sosial dan Transmigrasi” (Dinsosnakertrans) Kabupaten Garut.
Di antaranya Dadang Bunyamin, mengalami keracunan makanan yang diduga kuat terjadi lantaran mengonsumsi jenis makanan dari kegiatan bhakti sosial Singapura Charity.
Hingga menjelang tengah hari terdapat sedikitnya 155 korban keracunan terpaksa dilarikan ke RSU dr Slamet.
Namun 67 korban di antaranya diperbolehkan pulang, mereka sempat berkondisi kritis, bahkan sejak Sabtu malam sekitar pukul 18.00 banyak pengungsi merasakan sakit perut maupun sangat mual, pusing disertai mencret.
Mereka mengonsumsi makan bersama 1.356 penduduk dari 350 kepala keluarga korban terdampak amuk Sungai Cimanuk pada 20 September 2016 silam tersebut.
Pada rangkaian helatan kepedulian Singapura Charity, membahagiakan para pengungsi korban banjir bandang, yang hingga kini masih menempati tujuh lokasi “Hunian Sementara” (Huntara), sedangkan makan bersama berlangsung di Komplek Islamic Center, Sabtu (20/05-2017) sekitar pukul 12.00 WIB.
Camat Garut Kota Drs Bambang Hapid, M.Si mengaku ikut serta mengonsumsi makan bersama itu, namun alhamdullilah tidak keracunan, sehingga terjadinya kasus keracunan massal ini masih diduga kuat akibat dari makanan, sebab sampel makanannya pun masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Dia berharap peristiwa serupa tak terulang kembali, sehingga koordinasi yang terjalin baik bisa lebih ditingkatkan lagi kualitasnya, imbuh Bambang Hapid.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial pada Dinsosnakertrans kabupaten setempat, Budiyana katakan ragam bumbu masak beserta bahan baku masakannya seluruhnya disiapkan pihak Singapura Charity termasuk yang memproses masakannya.
Demikian pula pemenuhan beras yang dimasak, kalangan relawan lokal hanya membantu menanak nasi.
Lantaran pihak Singapura Charity mengaku tak berpengalaman menanak nasi banyak untuk dikonsumsi lebih dari 1.357 penduduk, katanya.
Sedangkan menu yang disajikan bersama nasi antara lain ayam, dan sejenis rendang daging sapi di antaranya dengan racikan bumbu masak “kemun”.
Bumbu kemun ini, katanya jenis bumbu masak ini juga bisa berkhasiat melancarkan perempuan yang sedang datang bulan.
“Kasus keracunan tersebut, merupakan Kejadian Luar Biasa/KLB,” ungkap Budiyana.
Koordinator Huntara LPSE, Agus Setiawan mengemukakan hingga Ahad siang terdapat sedikitnya 35 penghuni LPSE didera diare, mual serta disertai pusing dan muntah-muntah,.
Bahkan beberapa korban keracunan tersebut terpaksa di larikan ke RSU dr Slamet.
Sedangkan pada masing-masing dari seluruh tujuh Huntara.
Hingga kini masih mendapat pelayanan langsung dari Tim Kesehatan Puskesmas di wilayahnya masing-masing pula.
Mereka jalani proses penyembuhan terutama bagi penderita keracunan yang kondisinya tidak terlalu krisis.
Di antaranya mendapat layanan kesehatan dari Puskesmas Cipanas, Puskesmas Guntur, Puskesmas Siliwangi, terdapat pula yang dirawat di Puskesmas Cilawu.
*******