“SDN Ciaro Baru Terancam Rubuh, Masih Diterlantarkan”
Bandung, Garut News ( Sabtu, 02/08 – 2014 ).
Ratusan murid SDN Ciaro di Kampung Ciburial Desa Ciherang Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kini semakin dikepung bahaya melesat cepatnya arus beragam jenis kendaraan pada lintasan ruas badan jalan Lingkar Nagreg.
Terutama pada liburan panjang, atawa Sabtu dan Ahad setiap pekannya, termasuk pada liburan panjang Lebaran Idul Fitri 1435 H/2014 ini.
Lantaran, sama sekali tak terdapat celah memungkinkan bisa dijadikan titik lokasi sarana penyeberangan, terutama bagi anak-anak sekolah yang terkepung tersebut.
Bahkan akses jalan bisa keluar masuk sekolah, juga permanen ditutup tembok memanjang.
Sebab di sebelahnya langsung terdapat lintasan jalan kendaraan dari arah Kota Garut tujuan Bandung, dan sebaliknya.
Sehingga ratusan murid SDN tersebut, keluar masuk pintu gerbang sekolahnya, terpaksa melewati bawah kolong jembatan lintasan jalan Lingkar Nagreg itu.
Terdapat seorang petugas penjaga sekolah setiap hari menyeberangkan murid, tetapi banyak pula orang tua murid mengantar jemput.
Sejak tuntasnya pembangunan lintasan ruas badan jalan Lingkar Nagreg tersebut.
“Saya sangat hawatir anak saya menyeberang sendiri, atawa menerabas badan jalan bersama rekannya terutama ketika pulang sekolah, sehingga setiap hari mengantar jemput,” ungkap Ny. Mumun(36) kepada Garut News, Sabtu (02/08-2014).
Ungkapan senada dikemukakan penduduk Perkampungan Ciaro lainnya, termasuk Momon(45).
Dia katakan prihatin, kudu sampai kapan kondisi seperti ini terus-menerus berlangsung, keluhnya bernada tanya.
“SDN Ciaro Baru Terancam Rubuh, Masih Diterlantarkan”,
Sedangkan tuntasnya pembangunan fisik komplek SDN Ciaro yang baru, sejak sekitar setahun lalu.
Semula guna memindahkan ratusan murid dari SDN Ciaro lama, hingga kini sama sekali masih belum bisa dimanfaatkan.
Lantaran meski sama sekali belum pernah dipakai, tetapi kini kian terancam rubuh bahkan cenderung terus-menerus dibiarkan terlantar.
“SDN Ciaro baru itu dua kali dilakukan perbaikan atawa rehabilitasi, namun masih juga belum bisa dimanfaatkan,” ungkap Momon, menambahkan dengan nada ketus dan kesal.
Dikemukakan, dirinya masih ingat janji manis Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryaman segera membangun komplek SDN Ciaro yang baru.
Guna memindahkan ratusan murid dari SDN Ciaro lama.
Kenyataannya, kendati pembangunan fisik komplek SDN Ciaro baru, tuntas.
Tetapi masih mubazir.
Akibatnya, ratusan murid terancam bahaya kecelakaan lalulintas, serta setiap hari proses belajar mengajar mereka sangat terganggu kebisingan lalulintas beragam jenis kendaraan.
Bahkan sangat bising ketika bis dan truk tronton melintasi tanjakan persis di depan SDN Ciaro lama, yang melintas dari arah Bandung tujuan Garut.
Hingga kini kondisi SDN Ciaro baru dibiarkan kendati banyak retak, malahan menjadi semakin dikepung semak belukar dan ilalang liar.
Sehingga rawan menjadi sarang ular, juga sarang hantu.
Lantaran sangat gelap gulita setiap malamnya, pagar sekolah pun selama ini beralih fungsi menjadi jemuran pakaian penduduk dekat komplek sekolah.
Komplek SDN Ciaro yang baru memiliki sekurangnya tujuh ruang kelas.
Serta ruang penunjang lain, juga sarana prasarana termasuk bangku dan kursi belajar.
Seluruhnya fasilitas tersedia sampai sekarang masih “idle”, entah hingga kapan…?
******
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.
Produksi : Sabtu, 02 Agustus 2014, “Dirgahayu Indonesiaku”