Oleh Dea Rahadian Hidayati, S.I.Kom Pewarta Garut News Biro Bandung
Garut News ( Sabtu, 19/12 – 2015 ).

Wahai Bunda…
Tutur katamu
Adalah sebuah penerang jalanku, lentera mungil di tengah gelapku
Di tengah jalanku
Kasihmu yang tulus di tengah risauku, adalah kasih yang membuatku berpijak pada arah yang padu
Karenamu, karena segala doa-doa panjang di setiap malam-mu,
aku berdiri tegak di tengah riuh tinggi duniaku
Melangkah pada awal masa depan
Dalam setiap awal kehidupan
Dengan karang nya yang terjal, gelombangnya yang tak kunjung diam
Dan teruntuk, Ayah…
Andai aku tau segala perjuanganmu yang hanya menjadi angin lalu dalam langkahku
Hanya kuanggap cerita kecil yang kudengar kala ku payah
Kau mencitaiku dalam diam dan teguh
Hingga tak akan kulupa
Teruntuk Bunda dan Ayahku….
Tak ada lagi kata, selain maaf…
Atas segala kesalahanku dan segala laku yang menyakiti
Atas segala khilafku dan segala angkuh
Di dalam lantun Do’a ku,
Kelak, ketika waktu memisahkan aku dan engkau wahai Bunda dan Ayah…
Aku telah bahagiakan kalian,
Merengkuh setiap senyum bahagia kalian
Hingga pada akhirnya,
Kuharap, membesarkan dan mendidikku adalah hal yang tidak sia-sia bagimu, Bunda, Ayah….
Kulagukan terimakasih-ku yang terdalam untuk mu, Bunda, Ayah….
*********
Bandung, 14 Desember 2015.