Garut News ( Kamis, 18/06 – 2015 ).
Puasa Ramadhan, bulan suci penuh berkah bagi Ummat Islam. Demikian pula dirasakan sejumlah pengurus pemakaman di pelbagai lokasi pemakaman Muslim.
Bahkan sejak beberapa hari menjelang Ramadhan, dipastikan selama Ramadan, hingga memasuki Syawal, tentunya banyak Ummat Islam berziarah.
Sehingga dari para peziarah itulah, pengurus makam kerap mendapat sekadar tip atas hasil keringat mereka mengurus. dan membersihkan pemakaman.
Tak sedikit pula Ummat Islam di Kabupaten Garut serta luar daerah sengaja berziarah ke makam keramat atawa makam keluarga setiap menjelang Ramadhan.
“Setiap tahun seperti itu. Banyak berziarah menjelang Ramadhan. Tak hanya dari Garut, melainkan dari luar daerah juga banyak,” ungkap Nugraha Jati(42), pemuka Desa Balubur Limbangan juga kerabat pengurus kompleks pemakaman Mbah Dalem Wirabangsa Limbangan, Kamis (18/06-2015).
Dikatakan, selama Ramadhan pun banyak peziarah berdatangan. Apalagi menjelang akhir Ramadhan hingga memasuki Lebaran Idulfitri mendatang.
Kata dia, meski dalam Islam tak dikenal tradisi nadran namun aktivitas berziarah kubur sendiri dianjurkan.
Pendapat senada dikemukakan pengurus kompleks pemakaman Panyirepan di Jalan Bharatayudha Kecamatan Garut Kota, Eros Roswati(56). Menurutnya, jumlah peziarah menjelang Ramadhan selalu meningkat dibandingkan hari biasa. Apalagi mendekati Idulfitri.
Sehingga dia dan rekan-rekannya sesama pengurus makam menjadi lebih sibuk bekerja membersihkan pemakaman.
Kendati berpenghasilan tak tetap lantaran hanya mengandalkan kerelaan para peziarah memberi sekadar tip.
“Setiap hari juga saya dan rekan-rekan ngantor di sini. Kita bersih-bersih makam menunggu yang nadran. Apalagi mau Lebaran, makam suka penuh peziarah. Kalau soal rizki, kami percaya diatur Allah SWT. Tetapi Alhamdulillah, selama ini kami merasakan Ramadhan, bulan penuh berkah,” ungkap Eros.
Terdapat sejumlah komplek makam keramat tokoh penyebar Agama Islam di Garut biasa diziarahi menjelang Ramadhan.
Di antaranya makam keramat Sunan Cipancar dan Sunan Dalem di Kecamatan Balubur Limbangan, makam Mbah Wali Syekh Jafar Shidiq di Kecamatan Cibiuk, makam Sunan Rahmat Godog di Kecamatan Karangpawitan, makam Gan Papak Cinunuk di Kecamatan Wanaraja, serta makam Syekh Arif Muhammad di Cangkuang Leles.
Beda dirasakan para pengurus makam, sejumlah pemilik warung dan warga lain biasa mengais rezeki pada kawasan makam keramat justru kebingungan menghadapi Ramadhan.
Seperti dikemukakan sejumlah pemilik warung dan tukang ojek di kawasan makam keramat Sunan Rahmat Godog Karangpawitan.
Aktivitas usaha dagang dan jasa ojek peziarah mereka libur selama sebulan itu. Sehingga mereka mesti banting setir mencari aktivitas usaha lain.
“Selama Ramadhan, suasananya sepi sekali lantaran nyaris tak ada ziarah. Kalaupun ada beberapa orang, tetapi berziarahnya biasa dini hari hingga pagi. Kalau siang, enggak ada. Paling ramai kembali nanti setelah Lebaran,” ujar Wina, pemilik kios makanan di Lapang Parkir Wisata Ziarah Sunan Rahmat Godog.
*********
Noel, Jdh.
