“Wujudkan Situ Purba Cibeureum Beserta Arboretum Destinasi Wisata Mendunia”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 20/07 – 2017 ).
Kalangan praktisi lingkungan maupun pecinta alam “Jenggala” menggulirkan gagasan orsinilnya.
Berupa penyelenggaraan “Amazing Garut Mudtrek”
Berjuluk ‘Lintas Alam Halang Rintang Jenggala, 26 Agustus 2017’.
Mereka maksimal menggapai ‘asa’ bisa mewujudkan Situ Purba Cibeureum beserta Arboretum Samarang, Menjadi Destinasi Wisata Mendunia’.
Sehingga institusi para pecinta ‘hutan dan rimba’ (Jenggala) Garut yang didirikan 9 Februari 1985 tersebut, ‘keukeuh’ mengemas apik agenda kegiatan bersahabat dengan alam berbasiskan lingkungan, serta ragam produk nilai adi luhung kearifan lokal masyarakat setempat maupun seputar kawasan hutan.
Demikian mengemuka dari para pendiri dan perintis Jenggala, di antaranya Iwan Hermawan, Herman. S, Iman N. Suryanto, Icang S. Tisnamiharja, serta Dik Dik Hendrajaya juga Ketua Penyelenggara “Amazing Garut Mudtrek”, ketika me- ‘launching” helatan itu di Kamojang Green Hotel & Resort, Kamis (20/07-2017).
Mereka katakan, maksimal diperuntukan bagi 1.050 peserta yang terhimpun pada 350 group atau masing-masing group terdapat tiga peserta minimal berusia 16 tahun. Dengan rentang waktu pendaftaran 17 – 20 Agustus 2017 di Jalan Pasundan 21 maupun melalui media sosial.
Selain tersedia ragam persyaratan menjadi peserta juga biaya pendaftarannya Rp300 ribu untuk setiap group, disiapkan pula ‘camping ground’ bagi peserta yang hendak bermalam sehari sebelum kegiatan dimulai (H-1) dengan tambahan biaya Rp200 ribu setiap individu, dilengkapi standar fasilitas bermalam yang memadai.
Sedangkan fasilitas lainnya, antara lain setiap peserta diasuransikan, didukung wahana kenyamanan, kesenangan, dan keamanan bergembira di alam bebas, disiapkan pula konsumsi, makanan tradisional, Tshirt menarik, serta disiapkannya tim kesehatan.
Pada Sabtu 26 Agustus 2017, mulai pukul 08.30 WIB kegiatan dimulai seluruh peserta menyusuri lintasan sepanjang lima kilometer dengan durasi selama 3,5 jam, selain dibawa melintasi anak sungai, melewati halang rintang, meluncur serta zag-zak pada lintasan berlumpur.
Ragam kegiatan dengan start dan finish nya di Campng Ground itu, dialokasikan 40 persen peserta lokal Kabupaten Garut, dan 60 persen para peserta asal luar daerah di antaranya asal Tasikmalaya, Ciamis, Bandung juga Jabotabek.
Pertama kalinya digagas Iman N. Suryanto, yang antara lain terilhami atraksi rekreasi alam bebas di luar negeri sepereti di Jepang, namun menurut dia kondisi serta panorama alam Garut dinilai lebih baik dan ideal dibandingkan dengan yang terdapat di luar negeri.
Helatan ini pun, sebagian besar sangat digemari masyarakat urban maupun perkotaan, ungkap penyelenggara pada launching yang dihadiri Muspika setempat juga undangan lainnya.
Ragam agenda rekreasi bersahabat dengan alam termasuk menyusuri lintasaan lumpur tersebut, sekaligus menyambut, memaknai dan menyemarakan peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia tahun ini, ungkap Herman S, antara lain menambahkan.
Yang bahkan diharapkan bisa menjadi panduan pengelolaan setiap destinasi wisata alam bebas di Kabupaten Garut ke depan. Dari profil inspiratif digagas Iman N. Suryanto, salah-satu dari sedikitnya 150 anggota Jenggala dalam 24 angkatan/Diksar.
********