Potret Penduduk Samarang Refleksikan Peringatan Kemerdekaan RI

Potret Penduduk Samarang Refleksikan Peringatan Kemerdekaan RI

1178
0
SHARE

“Mahasiswa IPB dan UPI Warnai Kreativitas Masyarakat Perkampungan”

Garut News ( Ahad, 17/08 – 2014 ).

Refleksi Kreativitas Masyarakat Kecamatan Samarang, Garut, Jabar, Berkanaval, Ahad (17/08-2014).
Refleksi Kreativitas Masyarakat Kecamatan Samarang, Garut, Jabar, Berkanaval, Ahad (17/08-2014).

Potret denyut nadi dinamika penduduk di wilayah Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat, merefleksikan rangkaian hingga puncak peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2014.

Dinilai banyak kalangan sangat mengagumkan.

Lantaran selain memiliki jiwa patriotisme tinggi, juga kesadaran mereka terhadap bela negara, dan bangga menjadi Bangsa Indonesia, ternyata selama ini tak diragukan lagi.

Beragam Atraksi Penduduk Samarang, Warnai Karnaval 17 Agustus 2014.
Beragam Atraksi Penduduk Samarang, Warnai Karnaval 17 Agustus 2014.

Faktanya, terbukti pada tataran implementasi kreativitas, serta inovasi mengemas beragam atraksi meski bernuansakan tradisi.

Tetapi, bisa mewujudkan motivasi sekaligus inspirasi bagi siapapun yang menyaksikannya.

Bahkan pula, pengemasannya pun meski mengangkat nilai-nilai adi luhung kearifan lokal setempat, pada peringatan Kemerdekaan RI tahun ini, lebih apik.

Mahasiswa IPB Turun Gunung berbaur Dengan Penduduk Kampung Cisanca Kidul, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang, Garut, Jabar.
Mahasiswa IPB Turun Gunung berbaur Dengan Penduduk Kampung Cisanca Kidul, Desa Cintarakyat, Kecamatan Samarang, Garut, Jabar.

Sebab, antara lain diwarnai kreativitas kalangan mahasiswa “Institut Pertanian Bogor” (IPB) Bogor, serta mahasiswa “Universitas Pendidikan Indonesia” (UPI) Bandung.

Kalangan mahasiswa dari kedua pergruan tinggi negeri tersebut, yang tengah menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata tersebut, malahan langsung turun gunung.

Berperan serta pada kepantiaan, mereka pun berbaur dengan penduduk setempat.

“Masih Miris Bahkan Menyedihkan”

Mahasiswa UPI Bandung, Ikut Serta balap Karung di Kampung Sangkan, Samarang, Ahad (17/08-2014).
Mahasiswa UPI Bandung, Ikut Serta balap Karung di Kampung Sangkan, Samarang, Ahad (17/08-2014).

Dibalik kreativitas dan inovasi penduduk Kabupaten Garut itu, masih pula terdapat fenomena menjadikan miris, juga bahkan menyedihkan.

Menyusul pada kabupaten berpenduduk sekitar 2,7 juta, ternyata sebagian besar atawa di atas 50 persen warganya, berperilaku tak memedulikan peran dan fungsi “septic tank”.

Sehingga kendati berdomisili pada rumah permanen atawa “gedong”, tetapi banyak di antara mereka BABS (buang air besar sembarangan), setiap membuang hajat besarnya.

Balap Karung di Kampung Cisanca Kidul, Ahad (17/08-2014), Kepanitiaannya Mahasiswa IPB.
Balap Karung di Kampung Cisanca Kidul, Ahad (17/08-2014), Kepanitiaannya Mahasiswa IPB.

Ini dilakukan pada selokan, sungai, atawa di atas kolam ikan.

Sehingga di atas setiap kolam ikan, kerap terdapat “pacilingan” atawa sarana tongkrongan untuk BAB.

Pengguna manfaatnya nyaris menyerupai pilot hekopter, tetapi bisa sambil merokok atawa merenung.

Padahal aliran air bersumber dari kolam itu, mengalir pada kolam berada pada lokasi di hilirnya.

Terpesona Saksikan Upacara Bendera Puncap Peringatan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2014, di Alun-Alun Garut.
Terpesona Saksikan Upacara Bendera Puncak Peringatan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2014, di Alun-Alun Garut.

Malahan kerap dimanfaatkan pula pemenuhan kebutuhan MCK, termasuk cuci piring bahkan mencuci bahan makanan untuk dimasak.

Akibatnya pula, menebar beragam jenis sumber penyakit.

Sehingga nyaris setiap hari Puskesmas termasuk klinik klinik jasa layanan kesehatan di Garut, sarat dipenuhi pasien.

Mereka umumnya didera jenis penyakit lantaran tak memiliki “perilaku hidup bersih dan sehat” (PHBS).

Kegiatan Karnaval Tingkat Kabupaten Garut.
Kegiatan Karnaval Tingkat Kabupaten Garut.

Lantaran berkembang penyakit dampak lingkungan tak sehat.

Barangkali kehadiran kalangan mahasiswa IPB dan UPI, bisa secara bertahap dan terukur bisa mewujudkan masyarakat berkarakter “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS).

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Garut, selama ini pula mengonsumsi air tanah.

Dipastikan kondisi lingkungan bersih dan sehat, juga masyarakat sehat, bisa menjadi investasi masa depan membangun negara Bernama Indonesia ini.

*******

Esay/Foto : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY