Semarang Jateng, Garut News ( Sabtu, 01/03 – 2014 ).
Sangat tragis benar nasib Mbah Samidi, lelaki berusia 60 tahun, penarik becak di kota lama Semarang itu.
Pada Senin pagi masih dingin dia ditemukan tewas diduga lantaran keracunan nasi basi.
Sebelumnya nekad menyantap nasi tak laik konsumsi itu, sebab tak memiliki uang uang untuk membeli makanan segar.
Pria ini, meregang nyawa dekat becak selama ini menjadi gantungan hidupnya. jasadnya berkalang tanah, tepat di bawah spanduk seorang Caleg perlente dipastikan menabur janji pro rakyat kecil.
Samidi diketahui begitu miskinnya, tetapi rekan seprofesinya katakan, Mbah Samidi tak pernah terbersit sedikit pun memiliki niat untuk mencuri uang receh, sekadar bisa membeli nasi murahan di warung kucing agar perut kempisnya bisa terisi.
Keteguhan sikap rakyat jelata kudu ditebusnya dengan nyawa. betapa mulia dibanding pejabat, anggota DPR, kepala daerah, para penguasa lain kaya raya, duduk di kursi empuk, makan enak, berdasi mahal, pelesir ke mana-mana,
setiap saat menghitung laba, dan mengaku mendapat amanah menjadi pemimpin, tetapi rakusnya tak terkira menggarong duit rakyat. seolah uang jarahan itu bisa membeli tiket vvip ke nirwana..
Semoga semakin banyak sadar apa kudu diperjuangkan bangsa ini ke depan..
***
Pelbagai sumber