PKBI Garut Perkuat Pemahaman Perangi Penyebaran HIV

PKBI Garut Perkuat Pemahaman Perangi Penyebaran HIV

217
0
SHARE
Mengemuka Target PrEP SSR PKBI Garut Semester 1/2024.
Sub Koornator PPM pada Dinkes Garut, H. Atik Rahmat, M.Kes di antaranya detail mempresentasikan “Strategi Pengendalian HIV/AIDS”.

“Dinkes Presentasikan Strategi Pengendalian HIV/AIDS”

Garutnews ( Kamis, 15/02 – 2024 ).

‘Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia’ (PKBI) Cabang Kabupaten Garut, memerkuat pemahaman PrEP, DVR, dan CAB-LA bisa menjadi senjata penting
memerangi penyebaran HIV. 

PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis/Profilaksis Pra-Pajanan), salahsatu metode dikembangkan dalam upaya pencegahan penularan HIV, baik melalui transmisi seksual maupun penggunaan jarum suntik.

Demikian dikemukakan Ketua PKBI Drs. H. WS Zakaria, M.Si juga Ketua Pengurus Ir. Denden Supresiana (Direktur Eksekutif), pada ‘Meeting Stake Holder’ di  Sekretariat PKBI setempat, Kamis (15/02-2024).

Kamis (15/02-2024).

Sehingga dengan pemahaman kuat, kita dapat mengimplementasikan program ini secara efektif di lapangan, serta bisa membantu pencapaian tujuan bersama mengendalikan penyebaran HIV di Indonesia, khususnya di wilayah site Kab. Garut, dan Kota Tasikmalaya.

Dengan target global HIV-AIDS 2030 dikenal Three Zero, dunia berkomitmen mengakhiri epidemi HIV melalui zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigmadiskriminasi.

Komitmen ini disusul Deklarasi Politik AIDS diadopsi pada Pertemuan Tingkat Tinggi tentang AIDS pada Juni 2021 menetapkan target 95% pengujian, dan pengobatan serta 95% berisiko HIV menggunakan pencegahan kombinasi menjadi salahsatu target hendak dicapai pada 2025.

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati.

Guna mencapainya, upaya kuat perlu dilakukan meningkatkan akses ke tes HIV serta pencegahan HIV, termasuk melalui pengenalan, dan penerapan metode baru, seperti skrining berbasis komunitas (CBS) serta profilaksis pra pajanan (PrEP).

Berbagai studi global menunjukkan hasil menjanjikan pada penggunaan PrEP untuk pencegahan penularan HIV terutama pada populasi kunci berisiko tinggi tertular HIV- AIDS. Penggunaan PrEP oral secara konsisten terbukti bisa mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV hingga 90%.

Lebih dari 10 penelitian terkontrol secara acak menunjukkan efektivitas PrEP mengurangi penularan HIV antar berbagai populasi termasuk pasangan heteroseksual serodiskordan (dimana satu pasangan terinfeksi dan yang lainnya tidak), pria berhubungan seks dengan pria, wanita transgender, berisiko pasangan heteroseksual, dan orang menyuntikkan narkoba.

Latar Belakang.

Seperti halnya ARV dapat efektif menekan perkembangan virus HIV, PrEP juga bisa memberikan perlindungan dan kemanjuran maksimum mencegah infeksi HIV melalui kepatuhan penggunaan tinggi (Tetteh RA, et al., 2017; Silapaswan A, et al., 2017).

Oral PrEP merupakan satu dari tiga metode PrEP kini dipromosikan pada populasi dianggap rawan tertular HIV. Terkait upaya meningkatkan kualitas layanan HIV termasuk di dalamnya pemberian layanan komprehensif kepada klien dan pengembangan layanan PrEP, PKBI Jabar mendapatkan dukungan dari IPPF melalui PKBI Nasional.

Di Jawa Barat, Layanan PrEP diinisiasikan ke jaringan Klinik PKBI, di antaranya Klinik Mawar PKBI Kota Bandung, Klinik Teratai PKBI Jabar, dan Klinik Aster PKBI Garut.

Upaya Pengendalian.

Dukungan tersebut meski berdurasi cukup pendek diharapkan dapat meningkatkan performa layanan HIV di lingkungan PKBI Jabar. Selain itu diharapkan selanjutnya dapat didukung sumber – sumber pendanaan lain, baik dari pemerintah, swasta maupun donor.

Pada pertemuan diikuti 20 peserta tersebut, terdiri Tim PrEP Dinkes, perwakilan layanan direncanakan di Set Up Layanan PrEP berdasar rekomendasi Dinkes, Pelaksana program SSR PKBI Garut juga Petugas Peer Support (PS).

Berikut Latar Belakang Estimasi, dan proyeksi HIV-AIDS (2019-2024) memerkirakan jumlah infeksi baru cenderung meningkat selama pandemi COVID-19. Berdasar laporan Perkembangan HIV dari Kemenkes, pada2018 ada 46.659 kasus baru HIV, sedangkan periode Januari September 2022 dilaporkan 52.955 terinfeksi HIV dari 5.002.679 dites HIV.

Latar Belakang.

Kendati data 2021 tidak lengkap karena beberapa daerah terkendala COVID-19. Terdapat pula grafik memerlihatkan kecenderungan kenaikan kasus baru HIV tahun 2017 – 2022.

Populasi risiko tinggi tertular HIV dilakukan penjangkauan disertai  pemberian materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Pemberian materi itu juga dibarengi upaya penurunan risiko seperti pemberian terapi substitusi metadon dan jarum suntik steril pada PKBI DAERAH JABAR CABANG KAB. GARUT an Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul Garut.

Bagi kelompok pengguna narkoba suntik ataupun kondom pada hubungan seksual berisiko. Sementara pola penyebaran mengakses layanan PrEP masih didominasi perilaku berisiko LSL, diikuti WPS, pasangan HIV sesuai kriteria yakni serodiskordan yang mana rerata dengan viral load belum tersupresi.

Berlangsung Diskusi juga Curah Pendapat.

Namun demikian hanya penggunaan PrEP tanpa diikuti penggunaan kondom yang konsisten tetap berisiko terinfeksi IMS. Tahun 2024 ini, pemerintah terus memerluas cakupan wilayah layanan PrEP, salah satu nya di Kabupaten Garut.

Perlunya peningkatan pemahaman pada populasi risiko tinggi diduga sebagai rendahnya minat dalam mengakses PrEP. Hal lain masih memerlukan perhatian berupa kepatuhan klien mengakses PrEP.

Guna memersiapkan dan mengantisipasi kondisi serta pelaksanaan kegiatan di atas, pelaksana program PrEP PKBI Jawa Barat, melalui PKBI Garut merasa perlu menghadirkan perwakilan stake holder terkait agar pelaksanaan Layanan PrEP di Kabupaten Garut bisa berjalan lebih baik lagi sesuai tujuan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Drs. H. WS Zakaria, M.Si.

Dengan memaparkan program, kegiatan – kegiatan program, target dan output diharapkan dapat dicapai. • Terdokumentasinya kondisi dan permasalahan pelayanan PrEP • Menggali dan memelajari tantangan terkait penerapan PrEP dari perencanaan, penerapan, dan monitoring evaluasi •

Mempelajari pula penyebab/hambatan populasi sasaran yang belum mengakses • Membahas langkah dan startegi pelaksanaan program.

Hasil yang Diharapkannya • Seluruh pelaksana program memiliki pemahaman sama terkait pelaksanaan program, baik kegiatan dan pertanggungjawabannya, target dan output program.

Membidik Populasi Kunci.

• Serta Adanya strategi jelas, terarah dan terukur dalam pelaksanaan kegiatan program. Diikuti Perwakilan Dinkes Kab, Garut 2 orang • Perwakilan Tim Pelaksana Klink Aster 2 orang • Pelaksana Program PrEP RSUD dr Slamet 1 orang • Pelaksana Program PrEP Rumkit Guntur 1 orang.

• Pelaksana Program PrEP RSUD Pameungpeuk 1 orang • Pelaksana Program PrEP PKM Siliwangi 1 orang • Pelaksana Program PrEP PKM Cimaragas 1 orang • Pelaksana Program PrEP PKM Sukamerang 1 orang • Pelaksana Program PrEP PKM Leles 1 orang

• Pelaksana Program PrEP PKM Selaawi 1 orang • Pelaksana Program PrEP PKM Cikajang 1 orang • Perwakilan Media 1 orang • Perwakilan Pelaku Usaha 1 orang • Serta Pelaksana Program SSR PKBI Garut 2 orang.

Difasilitasi satu fasilitator dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dan seorang Notulen dari Tim PrEP Klinik Aster PKBI Garut.

“Dinkes Presentasikan Strategi Pengendalian HIV/AIDS”

Sub Koornator PPM pada Dinkes Garut, H. Atik Rahmat, M.Kes di antaranya detail mempresentasikan “Strategi Pengendalian HIV/AIDS”.

Bahkan secara rinci memaparkan upaya pencegahan, surveilans, dan penanganan kasus. Sekaligus dikemukakan latar belakangnya.

Diperoleh pula informasi ada sekitar 1.535 penduduk kabupaten ini yang hingga akhir Desember 2023 lalu, terinfeksi HIV/AIDS.

Berlangsung Diskusi juga Curah Pendapat pada rangkaian helatan ini.

*********

Abah John.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY