“Pemkab Didesak Benahi Sungai Pesantren”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Selasa, 06/06 – 2017 ).
Seputar Komplek Pesantren “Persatuan Islam” (Persis) di Rancabango Tarogong Kaler Garut, Jawa Barat, sempat terendam ketinggian banjir sekitar dua meter, lantaran hamparan sawah sekitarnya sarat tergenang air bahkan berubah nyaris menjadi danau.
Kemudian luapan airnya yang sangat deras, menjebol tembok permanen asrama putra, selanjutnya air meluber hingga mencapai sejauh lebih 50 meter ke lapangan pesantren, serta memasuki Masjid Ihya As Sunnah, menggenangi halaman mat’am, dan dapur umum asrama putri.
Terdapat pula sekitar sembilan rumah terdampak banjir tersebut, yang berada di dalam komplek pesantren ini.
Selain berakibat merusakan banyak sarana Pesantren Persis termasuk Pesantren Mandiri Asrama Berdikari di Rancabango itu, juga nyaris seluruh pelataran halaman menjadi sarat terlumuri lumpur tebal yang terbawa gerusan air deras.
Sedangkan banjir bandang yang terjadi Senin (05/07-2017) tersebut, dipicu hujan deras berintensitas tinggi sejak bersamaan berlangsung shalat tarawih.
Pimpinan Pesantren Persis Rancabango, KH. Aceng Zakaria kepada Garut News antara lain katakan, solusi penanggulangannya agar tak lagi terjadi banjir besar ini, bakal segera dibahas dengan para pengurus pesantren juga dikonsultasikan dengan Pemkab setempat.
Namun kini yang mendesak agar segera bisa segera dilakukan Pemkab Garut ….????.
Antara lain diharapkan secepatnya dapat merenovasi anak sungai yang melintasi belakang komplek pesantren, selama ini dikenal dengan sebutan Sungai Pesantren.
“Sungai itu, dinilai sangat perlu dilebarkan serta ditinggikan keermeer nya,” imbuh KH Aceng Zakaria.
Alumni pesantren tersebut, Rizalut Khoer juga antara lain mengemukakan, komplek pesantren ini pun meski selama ini kerap kebanjiran, namun peristiwanya tak separah tadi malam.
Hari ini, Selasa sebagian besar dari sedikitnya 700 santri nya kini mulai menyelenggarakan aksi kebersihan lingkungan belajarnya masing-masing.
Terendam pula perumahan As Satiz terletak di belakang komplek pesantren ada sekitar tujuh unit rumah yang sempat terendam ketinggian air hingga sekitar 1,5 meter.
Bahkan rumah KH Aceng Zakaria pun sempat terendam hingga meluber ke dalam rumah berketinggian air sekitar 30 cm.
Kondisi kelas di dalam dan luar komplek pesantren yang terendam di antaranya ruang kelas Mualimin, serta SD IT dengan ketinggian air hingga mencapai sekitar satu meter.
“Banjir Sangat Besar”
Diperoleh informasi yang hingga kini masih diupayakan agar bisa diklarifikasi, berupa korban jiwa satu orang asal Rancabango.
Selanjutnya satu orang di Ciateul Samsat Garut terbawa arus, serta terdapat satu korban yang terpaksa dibawa ke Klinik Baitul Rochman.
Banjir juga melanda Griya Pamoyanan, serta Alun-alun Tarogong Hingga Pukul 00.30 Selasa dini hari masih sempat terendam.
Sedangkan Sungai Cimanuk sempat pula berkondisi Siaga Satu, di Cikajang dan Bayongbong kondisi airnya besar.
Bahkan pada lintasan Leuwidaun ketinggian duga muka air sempat mencapai satu meter mendekati lintasan bibir sungainya.
Di Perumahan Cijati Asri II gerusan air deras sempat meluap dari kiriman Sungai Cikamiri, Kampus STIE Yasa Anggana di Jalan Pembangunan, juga digerus banjir berakibat sepanjang ratusan meter benteng tembok permanennya porak-poranda.
Lumpur beserta sampah merebak-marak hingga ke ruangan kelas mahasiswa, disusul di Kampung Seni Jayawaras RT.02/03 terdampak pula banjir, demikian pula di seputar Komplek Samsat Jalan Suherman berketinggian air sempat mencapai satu meter.
Di Perum Pesona Intan terdapat sekitar dua unit rumah terendam air.
Banjir juga sempat antara lain menghanyutkan tiga unit mobil, serta merubuhkan ratusan meter benteng rumah penduduk di Jayawaras.
Gerusan air deras menjadikan banyak titik lokasi lintasan di Jalan Rancabango menjadikan aspal hotmixnya terkelupas.
********