Pesanan Produk Kertas Pembungkus Dodol Meningkat Drastis

Pesanan Produk Kertas Pembungkus Dodol Meningkat Drastis

2520
0
SHARE

Garut News ( Jum’at, 04/07 – 2014 ).

Salahsatu Bahan Baku Produk Dodol. (Foto: John DH).
Salahsatu Bahan Baku Produk Dodol. (Foto: John DH).

Sejak beberapa hari menjelang pelaksanaan awal Puasa Ramadhan, pesanan produk kertas lilin pembungkus dodol dari pelbagai pabriknya meningkat hingga mencapai 30 persen, dari biasanya.

Sehingga bisa menggembirakan para perajin pelilinan kertas pembungkus dodol tersebut.

Lantaran permintaan produk kertas lilin pembungkus dodol itu, bahkan ada berdatangan dari di luar Pulau Jawa, seperti dari Padang Sumatera Barat.

Salah seorang perajin pelilinan kertas di Kelurahan Ciwalen, Garut Kota, Rahmat Ruhiyat(33) mengaku, terdapat peningkatan pemesanan kertas lilin pembungkus dodol sejak beberapa hari menjelang Ramadhan.

Malahan diperkirakan bakal terus berlangsung hingga hari ke-20 puasa Ramadhan, dengan peningkatan pemesanan sekitar 50 persen dari biasanya, sejalan melonjaknya pesanan konsumen dodol Garut.

Meski terjadi lonjakan permintaan, Rahmat mengaku tak berniat menaikkan harga jual kertas lilin pembungkus dodol tersebut.

Terlebih kini persaingan usaha pelilinan kertas pembungkus dodol di Kabupaten Garut juga kian ketat.

Selain bermunculan perajin sejenis, sejumlah pabrik dodol Garut besar mulai memproduksi sendiri kertas lilin pembungkusnya.

“Biasanya kita habis 15 rim kertas per hari. Tetapi kini rata-rata 30 rim hingga 35 rim per hari. Ya, mau tak mau kita menambah jam kerja, hampir siang malam, dibantu tiga pekerja kita miliki,” ungkap Rahmat, Jum’at (04/07-2014), juga mengaku usaha pelilinan kertas pembungkus ditekuninya itu berlangsung turun temurun dari orang tuanya.

Sedangkan harga jual kertas lilin pembungkus dodol dipatoknya terhadap pemesan/pengusaha dan pabrik dodol Rp60 ribu per rim.

Dikatakan Rahmat, menghasilkan satu rim kertas lilin pembungkus dodol dibutuhkan sedikitnya satu rim kertas ruislag, dua kilogram lilin, setengah kilogram minyak kelapa, dan lima liter minyak tanah.

Beda dengan bahan baku lilin biasanya dibeli di Bandung, kertas ruislag pembungkus dodol disediakan pemesan, lengkap cetakan merk dodolnya.

Karena itu, katanya pula, usaha ditekuninya ini lebih ke arah menjual jasa pelilinan kertas.

Proses pembuatannya terbilang sederhana.

Selain masih menggunakan kompor minyak tanah, mesin pemutar kertas atawa pelilinan kertas pun hanya digerakkan dinamo berenergi listrik tak terlalu besar.

“Kita pakai minyak tanah, tak pakai gas. Sebab pakai gas lilinnya cepat meleleh,” ujarnya.

Ungkapan senada dikemukakan perajin lain, Ipin S.

Dikemukakan sejumlah perajin di Garut sempat cukup lama mendapatkan pesanan kertas lilin pembungkus dari pengusaha dodol atawa jenang di daerah Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Namun belakangan produk jenang tak lagi menggunakannya.

Meski demikian, sejumlah pesanan terhadap kertas lilin pembungkus dodol justru belakangan muncul dari daerah Sumatera.

Tepatnya, Padang Sumatera Barat.

Bukan hanya saat Puasa Ramadhan, melainkan juga pada hari-hari biasa juga, katanya.

******

Noel, JDH.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY