Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 21/05 – 2017 ).
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada “Dinas Sosial dan Transmigrasi” (Dinsostrans) Kabupaten Garut, Dadang Bunyamin menyatakan penyebab pasti sekitar 277 pengungsi diduga kuat keracunan makanan, kini masih “intens” ditelusuri.
Lantaran 174 korban di antaranya sempat kritis dan terpaksa dibawa ke RSU dr Slamet, kemudian empat korban dirawat di Puskesmas DTP Tarogong Kaler, bahkan hingga berita ini disusun masih terdapat pula 17 korban yang masih dirawat di RSU.
Dadang Bunyamin juga mengemukakan, dirinya pun sempat dirawat di Puskesmas Cilawu karena diindikasikan keracunan makanan tersebut, ungkapnya Ahad (21/05-2017) sore.
Terdapat pula enam Relawan serta personil Tagana diduga terdampak keracunan makanan, padahal pengadaan seluruh bahan baku serta memasaknya dilaksanakan langsung Tim dari Singapura Charity, yang dipastikan memiliki kedisiplinan tinggi. Apalagi ada yang berprofesi dokter dan polisi, katanya.
Sedangkan Tagana hanya menyiapkan peralatan, dan membantu menanak nasi guna memenuhi kebutuhan makan bersama 1.356 penduduk dari 350 kepala keluarga korban terdampak amuk Sungai Cimanuk pada 20 September 2016 silam tersebut.
Pada rangkaian helatan kepedulian Singapura Charity, membahagiakan para pengungsi korban banjir bandang, yang hingga kini masih menempati tujuh lokasi “Hunian Sementara” (Huntara), sedangkan makan bersama berlangsung di Komplek Islamic Center, Sabtu (20/05-2017) sekitar pukul 12.00 WIB.
Diingatkan, kedepan jika terdapat kalangan dermawan yang hendak membantu diupayakan tak lagi membantu menyajikan makanan jadi, melainkan disarankan lebih baik memberikan bantuan berupa bahan baku, imbuh Dadang Bunyamin.
Hingga kini pun terdapat tiga korban berkondisi sangat kritis, masing-masing dari Huntara Islamic Center, Huntara Rumah Susun PU, serta dari Huntara LPSE.
********