“Pemerintah, Agar Lebih Peduli Penanggulangan TB”
Garut News ( Senin, 19/05 – 2014 ).
Proses penularan jenis penyakit Tb Paru, selama ini dinilai lebih berbahaya daripada Narkoba.
Lantaran Narkoba itu, tak berbahaya jika tak disalahgunakan, atawa jika tidak diedarkan dan diprodusen secara gelap.
Sedangkan jenis penyakit Tb paru, bisa dengan sangat mudah menular pada orang sekitarnya, yang semula sama sekali tak menderita jenis penyakit tersebut.
Bahkan terdapat kemungkinan besar korban atawa penyalahguna Narkoba, akibat perilakunya sendiri mengonsumsi barang haram tersebut, atawa jenis penyakit disebabkan awalnya faktor kesengajaan maupun disengaja.
Sehingga orang sekitarnya tak tertular, apabila memiliki imunitas tidak menyalahgunakan Narkoba.
World TB Day, diperingati Community TB Care Aisyiyah Kabupaten Garut, Ahad (18/05-2014), di lapangan Makorem 062 Tarumanegara.
Antara lain dihadiri Keluarga Besar Muhammadiyah bersama Aisyiah kabupaten setempat.
Sedangkan bulan kampanye TB berlangsung sejak 24 Maret hingga 24 Mei 2014, antara lain diawali serangkaian kegiatan sosialisasi upaya pencegahan jenis penyakit tersebut.
Bahkan pada Sabtu hingga Ahad pekan lalu (10-11 Mei 2014), juga berlangsung beragam jenis lomba berthemakan TB.
Digelar BMKSD, sosialisasi bahaya TB pada anak-anak sekolah, lomba mewarnai untuk kelas 1 dan 2 SD, ular tangga untuk kelas 3-6 SD, lomba mendongeng TB dengan peserta tingkat SMP.
Sedangkan lomba poster TB, menyuluh tentang TB dan membuat “jingle” TB diperuntukan bagi SMA dan kalangan mahasiswa.
Helatan Ahad (18/05-2014) pagi, diawali jalan sehat keluarga diikuti 1.300 peserta, menempuh jarak 3,5 kilometer, pada kawasan perkotaan.
Dilanjutkan senam bersama, atraksi hiburan sehat, termasuk “perform” dari para kader TB, pengumuman para pemenang lomba, pameran foto, bazar, donor darah.
Selain itu, terdapat jasa layanan kesehatan pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat, serta konsultasi hidup sehat.
Terdapat pula penyerahan petisi, berisi himbauan pada pemerintah, agar lebih peduli bagi penanggulangan TB, pelayanan kesehatan, penyediaan fasilitas kesehatan/infrastruktur.
Petisi tersebut diterima Pemkab setempat, diwakili Kepala Bidang P2PL Dinkes, Tatang, M.Si.
Didampingi Wasor, Neni Heryani, serta Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes, Yeti Heryati, M.Kes.
Demikian antara lain dikemukakan S. Budiani dari ‘Aisyiah kepada Garut News.
*******
Esay : John.
Foto Kiriman : Hafydah Rizqiyani.