“Wabup Helmi Budiman Segera Tegur Institusi Teknis Terkait”
Esay / Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Sabtu, 16/04 – 2016 ).

Foto berita pada akhir pekan ini, Sabtu (16/04-2016), Garut News khusus memotret korban gempa, Dase kini berusia 67 tahun.
Pensiunan Perum Perhutani RPH Cisompet tersebut, bersama istrinya Ny. Oneng(65) hingga kini masih berkondisi sangat memilukan, mereka hidup di pengungsian dengan menempati rumah kosong pinjaman tetangga terdekat.

Lantaran rumah permanen milik keluarga Dase tak bisa dihuni lagi, selain nyaris seluruh konstruksi bangunannya mengalami retak, juga atap rumah rubuh termasuk kaca sekeliling rumahnya pecah-pecah atawa berantakan.
Terjadi akibat guncangan gempa berkekuatan 6,1 pada “Skala Richter” (SR) berpusat di barat daya Kabupaten Garut, Rabu (06/04-2016) pukul 21.45 WIB.
Beberapa menit setelah terguncang gempa tektonik itu, atap dapur rumah rubuh, seketika Dase yang menderita stroke dievakuasi bersama istrinya ke rumah tetangga.

Kemudian pada Kamis (07/04-2016), seluruh atap rumahnya rubuh disertai kian parahnya rekahan konstruksi rumah.
Sehingga penyakit stroke Dase yang dideritanya sejak 2006, menjadi semakin parah. Bahkan kian diperparah pula hingga sekarang tak pernah mendapatkan kepedulian dari pemerintahan Desa, Kecamatan, maupun instansi teknis Kabupaten Garut, ungkap Dase kepada Garut News di pengungsiannya, Sabtu (16/04-2016).
Yang selama ini peduli hanya keluarga RT setempat, sedangkan dari desa pernah datang salah seorang aparatnya.

“Tak sepersen pun bantuan dana maupun akomodasi tanggap darurat diperolehnya hingga saat ini,” ungkapnya dengan nada terbata-bata.
Padahal gaji pensiun yang diperoleh selama ini hanya Rp300 ribu per bulan, sedangkan ketiga anak serta seorang anak angkat juga berkondisi sosial ekonomi tak berlebihan.
Istri Dase pun tak lagi bisa banyak membantu mencari nafkah, meski mereka mengaku ketika masih aktif menjadi PNS banyak membantu kegiatan kepemudaan termasuk antara lain ikut serta membantu membangun jembatan gantung sepanjang ratusan meter.
“Wabup Helmi Budiman Segera Tegur Institusi Teknis Terkait”

Wakil Bupati Garut dr H. Helmi Budiman menegaskan, sangat kecewa, dan segera menegur institusi teknis terkait di lingkungan Pemkab/Setda setempat.
Juga antara lain sekaligus memerintahkan agar segera memberikan bantuan sesuai dengan peraturan berlaku terhadap keluarga Dase, yang kini hanya ditemani cucunya.
Wabup Helmi Budiman juga secepatnya menginstruksikan supaya institusi teknis terkait melakukan kajian terhadap kondisi kerusakan berat rumah Dase, yang kini sangat membahayakan jika dihuni.
“Helmi Budiman juga langsung berkomunikasi dengan Dase melalui telepon Genggam”

Gempa bumi ini, juga selain berdampak kian memicu pelebaran dan perluasan pergerakan tanah di Desa Sindangsari Cisompet, berakibat pula satu rumah rusak berat.
Serta berdampak tujuh kepala keluarga atawa 17 penduduk terpaksa melakukan pengungsian.
Kepala Seksi “Bantuan dan Perlindungan Sosial” (Banlinsos) pada Dinsosnakertrans kabupaten setempat, Budiyana, AKS katakan pergerakan tanah dipastikan dipicu guncangan gempa tersebut, mengakibatkan kondisi 12 rumah penduduk menjadi miring, dan kaca – kaca rumah pecah berantakan di Desa Sindangsari, sehingga tak layak huni lagi.

Kemudian berdampak satu rumah rusak berat sehingga juga menjadi tak lagi layak huni, di Desa Sukanagara masih di wilayah Kecamatan Cisompet.
Rumah permanen menjadi rusak berat itu, milik Dase di Kampung Bangsasinga RT.02/05, kini seluruh penghuninya masih terpaksa melakukan pengungsian di rumah tetangga terdekat, ungkapnya kepada Garut News.
Sehingga akibat gempa ini, menyebabkan warga mengungsi tujuh kepala keluarga atawa 17 penduduk, selain pengungsi keluarga Dase, pengungsi lainnya bergabung dengan pengungsi lama dampak pergerakan tanah di Desa Sindangsari.

Pengungsi lama 91 kepala keluarga maupun 265 penduduk sejak 19 Pebruari 2016. Sehingga kini total pengungsi bertambah menjadi 98 kepala keluarga atawa 282 penduduk.
Gempa berkekuatan 6,1 pada SR antara lain pula, terutama dirasakan penduduk di delapan kecamatan, terdiri Kecamatan Pameungpeuk, Bungbulang, Cisompet, Caringin, Banjarwangi, Singajaya, Mekarmukti, dan Cikelet.
Mereka diberitakan, sempat merasakan gempa susulan 4,7 SR pada Rabu malam tersebut, pukul 22.00 dengan pusat gempa di barat daya Garut berkedalaman 61 kilometer.

Kabupaten ini pun pernah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,3 SR, pada 2 September 2009 berlangsung pukul 14.55 selama 30 detik.
Berlokasi pada 8,24 Lintang Selatan, serta 107,32 Bujur Timur. Berpusat 142 km berkedalaman 30 km barat daya Tasikmalaya.
********